Komunikasi Simbolik Pada Masyarakat Adat (studi interaksionisme simbolik pada masyarakat sunda buhun adat baduy di kanekes Banten)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) pemaknaan
masyarakat Sunda Buhun Adat Baduy mengenai beragam simbol dalam realitas
kehidupannya; (2) konsep diri orang-orang Sunda Buhun pada masyarakat Adat
Baduy berdasarkan pengalaman dan interaksi mereka; dan (3) pola interaksi
masyarakat Sunda Buhun Adat Baduy dengan sesama maupun dengan masyarakat
luar.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif (perspektif
subjektif) dengan pendekatan studi interaksionisme simbolik, dan metode dalam
penelitian ini adalah metode etnografi komunikasi. Sedangkan teknik pengumpulan
datanya adalah observasi partisifatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pemaknaan masyarakat Sunda
Buhun adat Baduy atas beragam simbol dalam kehidupannya, menunjukkan bahwa
mereka memaknai beragam simbol di tengah kehidupannya tidak hanya mewakili
dan tidak hanya digunakan untuk merepresentasikan gaga san dan nilai, akan tetapi
sebagai cara mereka membentuk dunianya. Beragam simbol yang digunakan sebagai
media penyampaian pesan dalam interaksi baik dengan sesama maupun dengan
masyarakat luar terbagi atas bentuk simbol konkrit dan simbol abstrak; (2) konsep
diri masyarakat adat Baduy sebagai hasil pengalaman dan interaksi mereka
menunjukkan begitu kuatnya komitmen mereka atas nilai, norma, adat-istiadat dan
sistem keyakinan yang membentuk kesadaran kolektifnya, sehingga mereka menjadi
begitu percaya diri karena mereka memahami peran dan fungsi, serta posisi dirinya
sebagai masyarakat yang tinggal di mandala. Kemudian pada aspek harga dirinya,
masyarakat adat Baduy merasa dirinya sejajar dengan masyarakat di luar Baduy, dan
merasa diri sebagai masyarakat yang berdaya maka mereka hidup secara mandiri,
dan tidak mengharapkan bantuan apalagi belas kasihan dari pihak luar; (3) pola
interaksi masyarakat Sunda Buhun Adat Baduy dengan sesama maupun masyarakat
luar di bangun atas dasar nilai dan norma budaya setempat, sehingga pola interkasi
mereka dikerangkai oleh kesadaran mikrokosmos dan pikukuh karuhun sebagai
kebudayaan implisit yang mengendalikan perilaku empirik masyarakat Sunda Buhun
Adat Baduy. Secara internal pola interaksi masyarakat Adat Baduy dibentuk oleh
ketentuan adat-istiadat yang bersifat mengikat dan dikerangkai tat an an kosmologi
yang membangun kesadaran kolektifnya. Sedangkan pola interaksi secara eksternal
dilakukan dengan cara berbaur dan tidak bersifat eksklusif, tetapi tetap menunjukkan
simbol-sirnbol khusus yang memperteguh identitas mereka sebagai masyarakat
Sunda Buhun atau Jatisunda. Akan tetapi pad a aspek tertentu masyarakat Sunda
Buhun Adat Baduy melakukan proteksi dan filtrasi terhadap budaya dari luar yang
dipandang akan mempengaruhi dan menggangu eksistensi budaya yang diwarisi dari
leluhur (karuhun) mereka secara turun temuru~.
No copy data
No other version available