Etos kerja orang melayu: studi tenta tindakan ekonomi orang melayu di kota Pontianak dalam perspektif Islamng
Penelitian ini mengenai Etos Kerja Orang Melayu (Studi tentang tindakan ekonomi orang Melayu Kota Pontianak). Kondisi ekonomi orang Melayu di Kota Pontianak tidak sebaik orang Cina, Minangkabau, Madura yang memiliki identitas pekerjaan, sedangkan orang Melayu tidak memiliki identitas tersebut.
Untuk menjawab masalah tersebut, peneliti menggunakan teori etika kerja agama (Religion Ethic Theory) yang dikemukakan oleh Weber (1978). Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yakni berusaha memahami dan memberikan interpretasi serta mendeskripsikan ucapan dan tindakan ekonomi orang Melayu. Adapun orang Melayu yang menjadi inform= kunci dalam penelitian ini terdiri dari pengusaha, petani keramba, nelayan, dan tokoh spiritual Melayu serta akadernisi yang tinggal di Kota. Pontianak (Kalimantan Barat).
Peneliti menemukan bahwa orang Melayu dalam melakukan tindakan ekonomi selalu berpedoman pada hukum positif, agama Islam dan budaya yang hidup di lingkungnya. Orang Melayu dalam melakukan tindakan ekonominya tidak selamanya linier hanya pada satu proses tindakan saja, tetapi dinamis tergantung pada kebutuhan, kondisi, dan waktu serta argumentasi melakukan tindakan tersebut.
Dinamika tindakan ekonomi yang dilakukan orang Melayu diintemalisasi oleh nilai-nilai agama, Islam dan budaya kerja. Agama Islam selalu menjadi warna dan pedoman sebagai way of life. Tidak hanya agama Islam, pandangan hidup (etos kerja) orang Melayu juga dipengaruhi oleh budaya kerja yang hidup dan berkembang di lingkungan mereka. Proses terbentuknya tindakan ekonomi orang -Melayu juga dibangun atas dasar solidaritas dengan prinsip persamaan dan kesetaraan. Orang Melayu Pontianak melakukan tindakan ekonomi karena didukung oleh kerjasama, kepercayaan, dan jaringan dengan komunitas lain dengan prinsip kesetiakawanan.
No copy data
No other version available