Pengaruh tarif, kualitas pelayanan, dan tampilan fisik terhadap retensi penumpang domestik niaga penerbangan low cost carrien di Indonesia
Perkembangan industri penerbangan sebelum deregulasi tahun 1999 menunjukkan
lima operator, tetapi setelah deregulasi terjadi perkembangan perusahaan
penerbangan. Data tahun 2011 menunjukkan jumlah operator domestik niaga
sebanyak 18 perusahaan. P.erkembangan operator menimbulkan persaingan
diantara perusahaan penerbangan meningkat, sehingga perlu melakukan usaha
baru untuk memperluas pasar. Pasar persaingan didalam perusahaan penerbangan
merupakan bentuk persaingan oligopoli. Perkembangan pasar dilakukan secara
dernografis. Oleh karena strategi bisnis yang digunakan oleh perusahaan
penerbangan untuk memperluas pasar dengan melakukan penerbangan biaya
rnurah atau low cost carrier (Lee).
Penelitian ini bertujuan untuk rnenganalisis pengaruh tarif, kualitas pelayanan, dan
tarnpilan fisik baik secara sirnultan maupun parsial terhadap retensi penurnpang
domestik niaga penerbangan low cost carrier di Indonesia. Pengukuran dilakukan
terhadap variabel penelitian dengan rnenentukan seberapa besar hubungan dan
pengaruh antar variabel. Analisis deskriptif digunakan untuk rnelihat garnbaran
umum hasil jawaban penumpang. Analisis verifikatif digunakan untuk menguji
hipotesis dengan rnenggunakan structural equation modeling (SEM). Unit analisis
adalah pen urn pang domestik niaga penerbangan Lee. Jurnlah sarnpel yang
terpilih secara kelompok (cluster), pemilihan sampelnya menggunakan sampling
acak sederhana sebanyak 466.
Hubungan diantara tarif dengan kualitas pelayanan dan tarnpilan fisik teruji cukup
erat. Dalam penentuan tarif diikuti dengan kualitas pelayanan dan tampilan fisik
yang saling proposional. Narnun dari hasil wawancara tarif belurn sebanding
dengan kualitas pelayanan dalam proses check-in dan waktu tunggu terbang
khususnya untuk tampilan fisik pada proses pengaduan dan tempat pengaduan
masih kurang rnudah ditemukan.
Adapun dilihat dari pengaruh diantara tarif, kualitas pelayanan dan tarnpilan fisik
terhadap retensi penumpang secara simultan, tampilan fisik kecil pengaruhnya
terhadap retensi penumpang. Namun secara parsial pengaruhnya masih besar,
walaupun menduduki posisi terakhir setelah kualitas pelayanan dan tarif.
Tarnpilan fisik secara konsisten menduduki tingkat kepentingan terendah bagi
penumpang. Pada tampilan fisik mengindikasikan bahwa penurnpang tidak terlalu
rnementingkannya. Meskipun dernikian mereka rnasih rnernerlukan ternpat
pengaduan. Sedangkan pad a proses informasi penerbangan, pelayanan tiket dan
setelah terbang tidak dapat dipisahkan antara tampilan fisik dari proses kualitas
pelayanan.
Tingkat retensi penumpang terhadap perusahaan penerbangan domestik niaga
Lee di Indonesia baik untuk tujuan bisnis maupun non bisnis tidak berbeda.
Penyebab utarna tidak terjadi perbedaan karena tingkat keluhan dan kornplain
rendah, tingkat pernbelian kernbali dan wouth of mouth positif tinggi baik untuk
tujuan bisnis rnaupun non bisnis.
No copy data
No other version available