Peran Daya Tarik Wisata dan Keunikan Sumber Daya Terhadap Kreasi Nilai dan Kemitraan Strategis Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Serta Implikasinya pada Kinerja Pariwisata
Industri pariwisata bergerak amat pesat setelah Perang Dunia II, di saat
pada tahun 1970 pertumbuhan sektor perdagangan dan industri umumnya
mengalami kelesuan. Semenjak itu telah diperhitungkan bahwa menje1ang tahun
2000-an sektor pariwisata akan menjadi industri yang terbesar. Industri pariwisata
yang didalamnya terdapat daerah tujuan wisata (DTW) menjadi salah satu industri
unggulan bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang bermanfaat untuk
pembangunan dan kemakmuran masyarakat.
Hasil studi pendahuluan menunjukkan terjadinya penurunan pendapatan
dari sektor pariwisata, kunjungan wisatawan, investasi perhotelan dan restoran,
serta jumlah tenaga kerja pariwisata beberapa tahun belakangan ini merupakan
suatu gejala belum optimalnya kinerja pariwisata DTW Jawa Barat. Selain itu,
diperoleh indikasi lemahnya keunggulan bersaing dilihat dari survey yang
dilakukan Kemenparekraf terhadap DTW di Indonesia, menghasilkan tiga DTW
dengan predikat terbaik yang ditempati oleh Bali, Jakarta dan Yogyakarta dan
DTW terfavorit ditempati oleh Papua Barat, Bali dan Jawa Timur. Padahal untuk
DTW di Indonesia dengan kategori daya tarik wisata berkualitas DTW J awa Barat
menempati peringkat pertama. Masalah yang belum terungkap bahwa daya tarik
wisata tersebut be1um diklarifikasi secara konkrit diferensiasinya melalui
keunikan sumber daya untuk menghasilkan kreasi nilai serta
mengimplementasikan kemitraan strategis, sehingga keunggulan bersaing sebagai
keluarannya belum optimal.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Unit
analisis dalam penelitian ini adalah daerah tujuan wisata (DTW) Jawa Barat.
Sumber data yang dianalisis menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui
instrumen penelitian, dengan 2 (dua) responden, yakni; pertama, pengelola objek
wisata dan kedua, wisatawan pada ketiga puluh objek wisata di Jawa Barat. Data
dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square (PLS), karena model yang
dianalisis merupakan model persamaan struktural.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keunikan sumber daya memberikan
kontribusi paling dorninan bagi kreasi nilai dibandingkan dengan daya tarik
wisata. Sedangkan, kreasi nilai sendiri memberikan pengaruh paling dominan bagi
keunggulan bersaing dan kinerja pariwisata dibandingkan dengan kemitraan
strategis. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa untuk menghasilkan
kinerja pariwisata yang baik, yaitu mengukur keunggulan bersaing diperlukan
adanya integrasi kernitraan strategis setelah memiliki kreasi nilai yang superior.
Hal ini akan lebih unggul bila disertakan terintegrasinya keunikan sumber daya
dan daya tarik wisata DTW J awa Barat yang telah memiliki daya tarik wisata
berkualitas.
No copy data
No other version available