Penggunaan Reaktor Biofilter Bermedia Zeolit dan Arang Aktif Serta Tumbuhan Air dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu untuk Menurunkan Tingkat Pencemaran Perairan
Pengolahan limbah cair tahu sangat penting dilakukan karena mencemari
badan air, penelitian yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini
adalah penggunaan reaktor biofilter bermedia zeolit-arang aktif serta
tumbuhan air yaitu Bayongbong (Phragmites karka), Eceng gondok
(Eichhornia crassipes (Mart) Solm) dan Kiapu (Pistia stratiotes) untuk
menurunkan tingkat pencemaran perairan.
Pengolahan limbah cair tahu yang dirancang dengan menggunakan media
tersebut di atas dapat menurunkan tingkat pencemaran perairan dengan waktu
tinggal (retention time) 15 hari, parameter bahan pencemar yang diukur
meliputi ; TSS (100,00 mg/L), pH (6,50), DO (5,70 mg/L) BODs (87,00
rng/L), COD (130,00 mg/L), ammonia (1,00 mg/L), ortofosfat (1,00 mg/L)
dan nitrat (17,00 mg/L). Pengukuran ini dilakukan pada outflow 60 liter/hari,
hasil yang diperoleh ini sangat jauh di bawah ambang Baku mutu limbah cair
berdasarkan Kep-51IMENLHllOI1995.
Berdasarkan efektifitas media yang digunakan dengan waktu tinggal 15
hari pada media krikil-ijuk adalah ; TSS (43,49 %), BOOs (44,87 %), COD
(41,83 %) dan ammonia (46,52 %), ortofosfat (27,58 %) dan nitrat (26,63 %).
Pada media zeolit-arang aktif adalah ; TSS (62,21 %), BOOs (90,53 %), COD
(86,26 %) dan ammonia (60,44 %), ortofosfat (62,00 %) dan nitrat (42,03 %).
Sementara fitoremediasi oleh tumbuhan air yang paling tinggi dalam
penyerapan dan menurunkan bahan pencemar dalam limbah cair tahu adalah
Bayongbong (Phragmites karka), tumbuhan ini mempunyai kemampuan
menurunkan bahan pencemar dengan efektivitas sebagai berikut ; TSS (82,21
%, BODs (85,07 %,), COD (83,4] %), ammonia (81,25 %), ortofosfat (85,00
%) dan nitrat (72,50 %) .
No copy data
No other version available