Model Sistem Dinamik Pengembangan Teknologi Spesifik Wilayah Dalam Penanganan Pasca Panen Komoditi Nanas (Studi Kasus di Kab Subang)
Indikator keberhasilan dalam pengembangan teknologi spesifik wilayah di usaha
keeil dan menenggah (UKM) adalah peningkatan nilai tambah. Sebagian besar
UKM menggunakan teknologi sederhana dan tingkat kemampuan memproduksi
produk yang mempunyai nilai tambah rendah. Pengkajian dengan menggunakan
metoda permodelan sistem dinamik untuk mengkaji berbagai faktor yang
mempengaruhi pengembangan teknologi spesifik wilayah dalam penanganan
paseapanen komoditi nanas di kabupaten Subang. Hasil kajian menemukan faktorĀ
faktor yang paling berpengaruh (leverage) dalam peningkatan adopsi teknologi
spesifik wilayah untuk meningkatkan kemampuan UKM dalam memproduksi
produk olahan nanas barn yang mempunyai nilai tambah tinggi, yaitu; (l)
Kemampuan termasuk kesiapan SDM pengelola UKM, (2) Penguasaan (adopsi)
teknologi termasuk sarana produksi, (3) Dukungan kebijakan akses permodalan
untuk UKM. Hasil simulasi skenario adalah dengan memberikan stimulus pada;
(l) Peningkatan kemampuan pengelola UKM melalui pelatihan, sehingga
pendapatan pengusaha UKM naik mencapai sekitar 13 persen. (2) Peningkatan
adopsi teknologi yang tepat, melalui kebijakan pemerintah dalam meningkatkan
alokasi dana riset pengembangan teknologi, maka pendapatan pengusaha UKM
naik hampir 100 persen, (3) Meningkatkan akses permodalan, dengan
meningkatkan alokasi anggaran peminjaman untuk pengembangan UKM,
sehingga pendapatan pengusaha UKM meningkat naik sekitar 14 persen (4)
Peningkatkan kemampuan adopsi teknologi, sehingga pendapatan pengusaha
UKM naik sekitar 12 persen.
No copy data
No other version available