Variabilitas genetik tegakan benih uji provenansi sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) Berdasarkan marka morfologi dan RAPD
Seleksi terhadap ketahanan boktor clan riap pertumbuhan populasi tegakan benih
merupakan upaya pemuliaan dalam mengatasi kendala rendahnya produktivitas
lahan dan hutan maupun .minimnya sumber benih berkualitas genetik unggul.
Percobaan dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi variabilitas genetik
tegakan benih uji provenan Paraserianthes fa/cataria clan keturunannya hasil
seleksi ketahanan boktor dan riap pertumbuhan. Terdapat enam tujuan spesifik
dalam percobaan ini, yaitu : i). mempelajari variasi genetik dan korelasi antar
karakter pada percobaan populasi tegakan.benih; ii). mempelajari variasi genetik
dan korelasi antar karakter pada percobaan buah, benih dan perkecambahan; iii).
mempelajari variasi genetik clan korelasi antar karakter pada percobaan progeni;
dan iv). menduga variasi genetik tetua clan progeni melalui RAPD. Variabilitas
genetik berdasarkan penanda morfologi dilakukan dengan mengukur tiga puluh
karakter melalui Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan dalam
empat ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis varians, analisis korelasi
fenotipik dan genetik, analisis komponen utama dan analisis klaster. Sampel
percobaan RAPD menggunakan daun dari enam belas tetua dan seratus enam
puluh keturunannya. Analisis data dilakukan untuk mempelajari variabilitas
genetik, jarak genetik dan pola kekerabatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
populasi tegakan benih pada setiap stadia pertumbuhan (pohon, buah, benih,
perkecambahan dan bibit) memiliki variasi genetik sempit dan beberapa karakter
(luas polong, rendemen benih, persen benih bernas, kemurnian benih, kadar air
benih, persen kecambah, kecepatan tumbuh dan vigor benih) memiliki variasi
fenotipik luas. Korelasi antar beberapa karakter penting diperoleh enam pasangan
karakter yang berkorelasi dan searah, sehingga pasangan karakter tersebut dapat
dijadikan sebagai kriteria dalam seleksi langsung maupun tidak langsung.
Pasangan karakter yang relatif selalu erat dan dapat dijadikan sebagai karakter
kunci dalam seleksi adalah antara karakter diameter setinggi dada (DBH) dengan
volume standing stock (VPhn) dan tinggi total (Ttot) dengan tinggi tajuk (Ttjk).
Variabilitas genetik populasi progeni berdasarkan marka RAPD terkategori
sedang. Masing-masing praimer yang digunakan untuk mengestimasi struktur
pola pita yang sama antara tetua dan progeninya sebagai indikasi kerniripan
adalah OPK-19 sebesar 16,25%, OPP-6 sebesar 23,12%, OPA-lO sebesar 33,75%
dan OPA-ll sebesar 71,25%. Infuse genetik pada populasi keturunan half-sib
merupakan upaya dalam meningkatkan variabilitas genetik populasi sengon
selanjutnya. Seleksi tidak langsung pada pohon untuk karakter diameter dan
tinggi dapat dilakukan pada karakter berat total polong, sedangkan seleksi awal
pada bibit dapat dilakukan pada karakter jumlah daun. Praimer OPP-6 akan efektif
dalam mendeteksi variabilitas genetik populasi tetua dan praimer 0 PK -19 untuk
populasi Banjarnegara clan Subang.
No copy data
No other version available