Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Tuna Madidihang (Thunnus Albacares Bonnaterre 1788) Sebagai Dasar Penyusunan Konsep Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Di WPPNRI 573
Penelitian Potensi dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Tuna
Madidihang (Thunnus Albacares Bonnaterre 1788) sebagai Dasar Penyusunan
Konsep Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di WPPNRI 573 bertujuan untuk
menganalisis dan mendapatkan; (1) Besarnya potensi Iestari dan tingkat pemanfaatan
secara biologi (MSY) beserta konsep pengelolaan, (2) Besamya potensi lestari dan
tingkat pemanfaatan secara ekonomi (MEY) beserta konsep pengelolaan,
(3) Besamya potensi lestari dan tingkat pemanfaatan secara sosial (MSc y), beserta
konsep pengelolaan untuk perikanan Tuna Madidihang yang berkelanjutan di
WPPNRI 573.
Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi: (1) pengkajian stok
dengan menggunakan model produksi surplus (surplus production model) dari
Schaefer dan Fox untuk mengestimasi potensi lestari (MSY) dan model GordonĀ
Schaefer untuk mengestimasi potensi lestari secara ekonomi (MEY) dan potensi
lestari secara sosial (MScY), (2) analisis status keberlanjutan secara umum
menggunakan metode modivikasi dengan Rap YF 573.
Pengkajian stok menggunakan data sekunder berupa data produksi dan upaya
penangkapan berdasarkan data statistik perikanan tangkap tahun 2003 sampai tahun
2012 yang diperoleh dari PPN Palabuhanratu (Jawa Barat), PPS Cilacap (Jawa
Tengah) dan PPN Pengambengan / GP. Benoa (Bali). Analisis keberlanjutan
digunakan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan 53 Nakhoda atau
perwira kapal yang mewakilinya.
Hasil penelitian menunjukkan jenuh tangkap (Fully Exploited, FE) secara
biologi (biological overfishing) terhadap jenis Tuna Madidihang di WPPNRI 573
temyata sudah terbukti, dibuktikan dengan hasil tangkapan aktual pada tahun 2012
sebesar 27.521 ton, melewati Total Allowable Catch (TAC) yaitu 23.825 ton.
Secara ekonomi (Economic overfishing) lebih tangkap terhadap jenis ikan Tuna
Madidihang di WPPNRI 573 sudah terjadi. Ini dibuktikan dengan hasil tangkapan
aktual sebesar Rp. 259.356.411.128,- tidak dapat mencapai MEY yang jumlahnya
sebesar Rp.363.725.142.604,-.
Secara sosial (Social overfishing) lebih tangkap terhadap jenis Tuna Madidihang di
WPPNRl 573 yang terjadi pada saat ini terbukti, dimana hasil tangkapan aktual tidak dapat
mencapai MScY. Hasil tangkapan aktual hanya mencapai Rp. 259.356.411.128,- tidak
mencapai hasil MScY sebesar Rp.363.771.001.114,-.
Model pengelolaan keberlanjutan sumberdaya ikan Tuna Madidihang di
WPPNRI 573 tidak dapat dilakukan secara parsial tetapi harus dilakukan secara
sinergi antara model biologi,ekonomi dan sosial. Model pengelolaan yang harus
dilakukan secara sinergi adalah mengatur laju eksploitasi optimum dengan cara;
pembatasan upaya (effort) yang terkait langsung denganfishing cost, jumlah armada
terkait efisiensi, dan pembatasan hasil tangkapan (yield) melalui penerapan quota.
No copy data
No other version available