Dinamika Sistem Kemitraan Setaradan Koperasi Generasi Baru Sebagai Alternatif Untuk Meningkatkan Posisi Tawar Petani Pada Rantai Pasokan Cabai Merah Besar (Kasus di Jawa Barat)
Penelitian dilakukan di daerah sentra produksi cabai di Jawa Barat dimana
petaninya telah melakukan kerjasama kemitraan dalam pemasaran cabai dengan
industri pengolahan cabai. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan memodelkan
sistem kemitraan pada rantai pasok cabai merah besar di Jawa Barat. Pendekatan
dinamika sistem digunakan untuk membangun model kemitraan pada rantai pasok
cabai merah yang dinamis dan kompleks. Sebuah sistem termasuk dinamika sistem,
memuat sejumlah komponen dan hubungan diantara komponen-komponennya
menggunakan hubungan sebab akibat (causa!) sebagai dasar dalam mengenali dan
memahami tingkah laku dinamis dari sebuah sistem yang kompleks. Berdasarkan hasil
penelitian, dapat dikemukakan bahwa hubungan kemitraan nonformal dalam rantai
pas ok cabai merah besar berawal dari kesenjangan kepemilikan modal antara petani
dan pedagang perantara, sehingga memunculkan motivasi untuk mengontrol petani
dengan cara memberi pinjaman keuangan kepada petani. Petani penerima pinjaman
harus berkomitmen menjual cabai hanya ke pedagang pemberi bantuan keuangan. Hal
ini menyebabkan hilangnya kesempatan menjual cabai ke pihak lain, dan terjadi
tekanan terhadap harga jual cabai petani. Petani menghadapi asimetri informasi
terutama mengenai harga jual yang berlaku dipasar. Sedangkan pada kemitraan formal
berawal dari adanya motivasi pihak industri untuk memperoleh bahan baku yang
memenuhi persyaratan kualitas secara berkesinambungan. Pada kemitraan formal
terjadi transfer teknologi dari mitra kepada petani. Petani memperoleh kepastian
pemasaran dan kepastian harga, akses pemasaran yang lebih luas dan memiliki peiuang
memperoleh keuntungan yang lebih tinggi.
Pada skenario kebijakan kemitraan setara, kedalam model kemitraan formal
ditambahkan struktur pinjaman untuk petani dari mitra dan menghilangkan struktur
piutang. Berdasarkan hasil simulasi setelah penerapan kebijakan kemitraan setara
antara petani dengan mitra, kas, keuntungan dan tingkat efisiensi usahatani cabai
meningkat dari sebelumnya. Demikian pula pada skenario penerapan koperasi generasi
baru (koperasi processing), yang bertujuan untuk menanggulangi dampak fluktuasi
harga cabai yang merugikan petani, kedalam model keuangan petani cabai
ditambahkan struktur pembelian saham dan perubahan nilai parameter harga jual cabai
petani dari rata-rata Rp 5 000,- menjadi Rp 12 500,-. Harga cabai merah Rp 12 500,
merupakan harga jual yang rasional menurut para pakar di bidang pertanian.
No copy data
No other version available