Perilaku ekonomi rumahtangga petani dalam pasar kredit perdesaan
Sejatinya transmigrasi bertujuan sebagai cara pemindahan penduduk dari
lokasi yang padat penduduk ke lokasi yang jarang penduduk. Harapannya untuk
peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan transmigran. Pengalaman selama
ini dalam pembangunan transmigrasi masih terdapat sejumlah permasalahan yang
perlu segera dituntaskan terutama yang berkait dengan percepatan pertumbuhan
dan peningkatan kesejahteraan transmigran itu sendiri. Oleh karena itu, sejak
tahun 2007, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi meluncurkan Program
Pengembangan Kota Terpadu Mandiri, dan salah satunya di Kabupaten Mesuji,
Propinsi Lampung. Program KTM menggunakan kombinasi pendekatan dari atas
dan dari bawah. Masalah penelitiannya: bagaimana proses perencanaan,
implementasi, keterlibatan masyarakat, dan dampak dalam Program KTM Mesuji.
Oleh karena itu fokus penelitian adalah evaluasi proses perencanaan,
implementasi dan dampak program KTM Mesuji.
Penelitian ini menggunakan Metode Studi Kasus dan berdisain deskriptif
analitik, yaitu berusaha mendeskripsikan pelaksanaan Program Kota Terpadu
Mandiri Mesuj i Propinsi Lampung. Analisis data dilakukan sejak awal data
dikumpulkan, selama proses penelitian, sampai dengan perumusan kesimpulan.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa strategi pembangunan top down
relevan digunakan selama mampu menerjemahkan kepentingan masyarakat dan
disertai dengan proses sosialisasi dan konfirmasi dapat menyebabkan percepatan
pengembangan wilayah, pengembangan masyarakat, peningkatan aksesibilitas,
peningkatan produktivitas dan nilai tambah, peningkatan permintaan aktual
barang dan jasa, peningkatan daya tarik pelaku bisnis untuk masuk ke dalam
wilayah itu, peningkatan mobilitas sosial serta tumbuh dan berkembangnya modal
sosial dalam wujud peningkatan sikap saling percaya dalam jaringan kerjasama
untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran seutuhnya.
No copy data
No other version available