Peningkatan aktivitas NF-kB hepatosit oleh kurkumin sebagai antiapoptosis pada mencit model hepatitis septik yang induksi lipopolisakarida dan disensitisasi D-galaktosamin
ABSTRAK
Sepsis masih merupakan masalah yang mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Dalam keadaan sepsis hati sering mengalami disfungsi dan gagal hati. Pada keadaan sepsis LPS mengakibatkan pelepasan TNF-a sehingga terjadi kerusakan hati. TNF
selain menimbulkan sinyal proapoptotik melalui aktivasi caspase 3, juga meningkatkan proliferasi hepatosit melalui aktivasi NFKB dalam inti sel. Kurkumin telah diketahui mempunyai khasiat hepatoprotektor melalui mekanisme antioksidan, antiinflamatori dan melalui jalur Hsp70 sebagai antiapoptosis. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis efek antiapoptosis kurkumin juga terjadi melalui peningkatan aktivasi NFicB pada inti sel dan penurunan aktivitas caspase 3.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan percobaan rancangan acak lengkap, dilakukan untuk menentukan peningkatan aktivitas NFKB di dalam inti sel hepatosit dan penurunan aktivitas caspase 3 setelah pemberian kurkumin pada model hepatitis septik yang diinduksi oleh LPS dan disensitisasi D-Galaktosamin dengan mediasi TNF-a. Mencit galur Balb/C diberi kurkumin dosis 40 mg/KgBB dan 80 mg/KgBB per oral 1 jam sebelum disuntik LPS dan D-GaIN. Jaringan hati dinilai jam ke-0,5, 2,5, 4,5 dan 6 dengan pewarnaan imunohistokimia.
Perbandingan median histoskor TNF-a antar kelompok perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p=0,025) pada kelompok kurkumin 80 mg/kgBB. Pada perbandingan median histoskor.TNF-a antar waktu pengamatan didapatkan perbedaan yang sangat bermakna pada pengamatan jam ke-6 (p=0,007). Perbandingan median histoskor NFKB pada kelompok kurkumin 40 mg/kgBB menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p=0,008). Pada jam pengamatan ke-2,5 didapatkan perbedaan median histoskor NFKB yang bermakna, baik antara kelompok kontrol dan kelompok kurkumin 40 mg/KgBB (p=0,038) maupun kelompok kurkumin 80 mg/KgBB (p=0,038). Median histoskor caspase 3 pada perlakuan kurkumin 80 mg/kgBB menunjukkan adanya perbedaan yang sangat bermakna ----- 0,007). Pada perbandingan median histoskor caspase 3 antar perlakuan pada pengamatan jam ke 6 antara kelompok kontrol dan kelompok 80 mg/KgBB didapatkan hasil histoskor caspase 3 yang berbeda secara bermakna (p=0,042). Analisis korelasi antar variabel penelitian pada ketiga kelompok perlakuan menunjukkan adanya korelasi positip yang bermakna antara histoskor TNF-a dan histoskor caspase 3 yaitu semakin tinggi histoskor TNF-o. semakin tinggi histoskor caspase 3. Korelasi paling kuat didapat pada kelompok perlakuan kurkumin 40 mg/kgBB (rs = 0,962). Terdapat perbedaan kejadian NFicB positip pada inti antara ketiga kelompok perlakuan; pada kelompok kontrol hasil NFKB positip pada inti sebanyak 10%; pada kelompok perlakuan kurkumin 40 mg/kgBB sebanyak 20%, sedangkan pada kelompok kurkumin 80 mg/kgBB tidak dijumpai hasil NFKB inti positip (p=0,003). Kejadian apoptosis hanya terjadi pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 25 % sedangkan pada kelompok kurkumin 40 maupun 80 mg/KgBB tidak terlihat apoptosis (p=0,047).
Sebagai simpulan, kurkumin menunjukkan efek antiapoptosis yang bersifat bergantung kepada dosis dan sesuai perjalanan waktu. Pada dosis 40 mg/KgBB efek antiapoptosis melalui peningkatan aktivitas NFKB dalam inti hepatosit terjadi lebih dini (jam ke-2,5) dan antiapoptosis yang terjadi kemudian (jam ke-6) dengan dosis 80 mg/KgBB terjadi melalui penurunan aktivitas caspase 3
Katakunci: NFKB, caspase 3, hepatitis septik, LPS, D-GaIN, apoptosis, kurkumin
No copy data
No other version available