Produksi bio-etanol dari hidrolisat tepung empulur batang sagu (metroxylon sagu, rorrb.) oleh beberapa strain khamir dan zymomonas mobilis
PRODUKSI BIO-ET ANOL DARI HIDROLISAT
TEPUNG EMPULUR BATANG SAGU (Metroxylon sagu, Rottb)
OLEH BEBERAP A ST.RAIN Khamir DAN Zymomonas mobilis
ABSTRAK
Bio-etanol merupakan etanol (etil alkohol) yang dihasilkan melalui proses
fermentasi gula heksosa dan pentosa yang terdapat dalam gula hidrolisat asal tumbuhan,
oleh berbagai mikroorganisme (khamir dan bakteri). Kegunaan etanol yaitu sebagai
pelarut, gennisida, minuman, anti-beku, dan saat ini etanol digunakan sebagai 'fuel
additive' bahkan dapat menggantikan bahan bakar yang ada, hal ini secara signifikan
dapat mengurangi biaya import BBM serta meningkatkan devisa negara. Etanol
merupakan bahan bakar bebas emisi, berarti pemakaiannya dapat menurunkan gas
rumah kaea (C02) sehingga mengurangi efek pemanasan global. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan etanol melalui fermentasi gula hidrolisat tepung empulur Msagu
oleh kultur tunggal dan eampuran khamir Saccharomyces cerevisiae DIP3GI , Pichia
stipitis CBS 5773 dan bakteri Zymomonas mobilis FNCC 0056. Raneangan penelitian
yang digunakan adalah Raneangan Aeak Lengkap (RAL) dan RAL pola faktorial dan uji
t. Gula hidrolisat tepung empulur Msagu diperoleh dengan eara perlakuan panas dan
hidrolisis menggunakan metode enzimatis (alfa amilase, hemiselulase, selulase dan
amiloglukosidase), serta gabungan asam(llzS04)-Enzim. Gula hidrolisat tepung
empulur Msagu dianalisis dengan metode DNS, etanol dianalisis menggunakan HPLC
(Column: Aminex HPX-87H; Volume Inject: 10 pl;Fase Mobile: 0.008 N H2S04 ;Flow
Rate: 1 mllmine; Temperature: Column 35°C, Detector 35°C; Detector: RI; Pressure
: 2071 psi). Hasil penelitian, nilai konversi etanol hasil fermentasi gula hidrolisat asam
enzim tepung empulur Msagu selama 72 jam, dengan konsentrasi gula 5% (b/v),
tertinggi dieapai oleh kultur eampuran P.stipitis - Scerevisiae yaitu sebesar 2,41%(v/v),
dengan konsentrasi gula 10% (b/v) dieapai oleh kultur tunggal Sicerevtstae yaitu sebesar
5,09%(v/v). Pada gula hidrolisat enzim konsentrasi 10% (b/v), nilai konversi etanol
tertinggi dicapai oleh kultur campuran Pistipitis - Sicerevisiae yaitu sebesar 5,08 %
(v/v), dan pada konsentrasi gula 20% (v/v) dieapai oleh kultur eampuran Sxerevisiae-:
Zmobilis yaitu 9,28 % (v/v. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan menggunakan jenis
mikroba lainnya dan kondisi optimal fermentasi pada tepung empulur batang sagu tanpa
pemisahan pari dan serat sebagai sumber karbon yg mengandung gula heksosa dan
pentosa.
No copy data
No other version available