Model matematika penyebaran penyakit demam dengue dengan antibody dependent enhacement
MODEL MA TEMA TIKA PENYEBARAN PENYAKIT
DEMAM DENGUE DENGAN
ANTIBODY DEPENDENT ENHANCEMENT
Oleh
Nursanti Anggriani
140130060020
Disertasi Doktor, Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran
Promotor: Asep Kuswandi Supriatna
Co-Promotor: Edy Soewono dan Rustam Efendi Siregar
ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit
endemis di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh empat jenis virus Dengue
yaitu DEN-I, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 melalui vektor perantara nyamuk
Aedes aegypti. Banyak kasus kematian di rumah sakit karena penyakit tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik atas epidemiologi dari DBD.
Faktor lain yang berpengaruh terhadap penyebaran penyakit DBD adalah antibodi
dan imunitas yang terdapat pada tubuh manusia. Peranan ADE (Antibody
Dependent Enhanchement) berpengaruh juga dalam melihat manisfestasi klinis
dari infeksi virus Dengue.
Dalam disertasi ini dibahas dua model matematika penyebaran penyakit DBD
dengan memperhatikan faktor imunitas dan antibodi yang terdapat dalam tubuh
manusia, khususnya peranan ADE pada penyebaran penyakit tersebut, melalui
pendekatan dinamik. Model pertama adalah model matematika penyebaran
penyakit DBD satu strain tanpa melihat jenis virus yang menginfeksinya. Pada
model ini diasumsikan bahwa manusia terinfeksi dibagi menjadi dua kelompok
yaitu manusia terinfeksi tanpa gejala (asimptomatik) dan manusia terinfeksi
dengan gejala (simptomatik). Dari model ini didapat besaran penting yaitu nilai
ambang yang dinamakan Basic Reproduction Ratio. Rasio ini menentukan
eksistensi dan kestabilan titik ekuilibirum model, serta menentukan endemisitas
penyakit di suatu populasi. Kemudian dihasilkan dua titik ekuilibrium yaitu titik
ekuilibirum bebas penyakit dan titik ekuilibirum terjadinya penyakit. Disamping
itu diperoleh rasio perbandingan antara manusia terinfeksi tanpa gejala dengan
manusia terinfeksi dengan gejala yang dalam hal tertentu dapat memperlihatkan
adanya fenomena gunung es, di mana DBD dan Dengue Shock Syndrome (DSS)
vi
sebagai puncaknya sedangkan kasus dengue ringan dan Demam Dengue (DD)
merupakan dasarnya.
Model kedua adalah model penyebaran penyakit DBD dua strain virus dengan
memperhatikan faktor ADE serta imunitas dalam tubuh manusia. Asumsi yang
dipakai pada model adalah \ manusia dapat terinfeksi kembali oleh jenis virus
yang sama ataupun jenis virus yang berbeda. Dari model ini dihasilkan dua Basic
Reproduction Ratio yang berkaitan dengan jenis virus 1 dan jenis virus 2. Kedua
besaran tersebut mempunyai peranan yang penting dalam eksistensi dan
kestabilan titik ekuilibrium. Dari model ini juga dihasilkan empat buah titik
ekuilibrium, yakni satu titik ekuilibrium non endemik, dua titik ekuilibrium
endemik parsial, yaitu jika hanya salah satu virus yang muncul dan satu titik
ekuilibrium endemik simetrik. Faktor imunitas dan antibody pad a tubuh manusia
sangat berperan dalam penyebaran penyakit DBD. Hal ini didukung dengan
simulasi numerik untuk nilai parameter yang berbeda.
Kala kunci : Demam Berdarah Dengue, model transmisi dengue, Basic
Reproduction Ratio (ERR) , Antibody Dependent Enhancement (ADE), titik
ekuilibrium endemik parsial, titik ekuilibrium endemik koeksistensi simetrik,
eksistensi dan kestabilan titik ekuilibrium.
vii
No copy data
No other version available