Protein P53 serin 46, burkkit cell lymphoma 2 (BCL-2), dan cysteinyl aspartate specific proteinase 3 (caspase 3) senagai faktor risiko terjadinya abortus ( suatu upaya penelusuran potogenesis)
ABSTRAK
Abortus inkomplit adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan, tetapi mekanisme biomolekuler yang terjadi masih belum diketahui pasti. Telah terbukti terjadi peningkatan aktivitas apoptosis yang dikontrol oleh berbagai protein, antara lain p53 Ser 46, Bel-2, dan caspase 3, di uteroplasenta dan organ reproduksi berhubungan dengan kehamilan abnormal. Kegagalan kehamilan pada trimester pertama berkaitan erat dengan peningkatan apoptosis di sinsitietrofoblas dibandingkan dengan kehamilan normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar protein p53 Ser 46, Bel-2, dan caspase 3 pada abortus dan kehamilan normal. Penelitian kasus kontrol dilakukan pada 38 kasus abortus inkomplit dan 38 kehamilan normal sebagai kontrol sesuai kriteria inklusi dari BagianISMF Obstetri dan Ginekologi FICUP/RSHS, RS Cibabat Cimahi, dan RS dr. Slarnet Garut, dalam kurun waktu 2008-2009 yang perneriksaan laboratoriurnnya dilakukan di Universitas Gunma, Jepang,. Diperoleh basil rerata kadar protein p53 Ser 46 pada subjek dengan abortus 0,114 (SB 0,023) U/mL, lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan normal, yaitu 0,095 (SB 0,13) U/mL (p6,44 ng/mL, dan kadar caspase 3 >7 mg/mL secara bersama-sama berpengaruh terhadap kejadian abortus, dengan nilai p berturut-turut 0,012; 0,042 dan 7 mg/mL) dan p53 Ser 46 (>0,09 U/mL) semakin tinggi risiko untuk teijadinya abortus dengan OR 155; 95% CI, 15,34-3864,6; semakin tinggi caspase 3 (>7 mg/mL) dan Bcl-2 (>6,44 ng/mL) semakin tinggi risiko untuk terjadinya abortus dengan OR 103,57; 95% CI, 11,11-2434; semakin tinggi Bcl-2 (>6,44 ng/mL) dan p53 Ser 46 (>0,09 U/mL) semakin tinggi risiko untuk terjadinya abortus dengan OR 6,83; 95% CI, 1,88-25,94; dengan basil p berturut-turut p
No copy data
No other version available