Peningkatan kualitas tongkol jagung melalui permentasi ...
ABSTRAK
Iin Susilawati. 2011. PENTNGKATAN HA SIL DAN KUALITAS PAKAN HIJAUAN MELALUI PEMUPUKAN MOLIBDENUM PADA PERTANAMAN CAMPURAN RUMPUT DAN LEGUM. Disertasi Program Doktor di Universitas Padjadjaran, di bawah bimbingan Dedeh Hudaya Arief, Harun Djuned dan Soeharsono (Alm.).
Tanah pertanian di daerah tropis dan subtropis umumnya kekurangan unsur hara nitrogen, padahal nitrogen diperlukan dalam jumlah relatif banyak dan mempunyai dampak sangat mencolok terhadap produktivitas tanaman, termasuk tanaman sumber pakan hijauan. Hal ini secara tidak langsung membatasi produktivitas ternak karena rendahnya kualitas hijauan yang diberikan. Sejumlah besar nitrogen terdapat di atmosfer, 79 % berdasarkan volume, hal ini merupakan sumber nitrogen yang melimpah, tetapi sayang umumnya tumbuhan tidak dapat memanfaatkan nitrogen yang ada di udara ini secara langsung. Peningkatan persediaan nitrogen di dalam tanah untuk tanaman pada pokoknya dapat dilakukan melalui peningkatan jumlah fiksasi biologis atau penambahan pupuk nitrogen buatan. Penggunaan pupuk nitrogen buatan ternyata menimbulkan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan, karena itu dalam rangka mendukung konsep pertanian yang berkelanjutan, maim upaya peningkatan penyediaan unsur hara nitrogen melalui fiksasi nitrogen biologis oleh simbiosis rhizobium dengan legum merupakan salah satu alternatif.
Empat tahap percobaan telah dilaksanakan di rumah kaca dan lahan penelitian Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran mulai bulan April 2009 sampai januari 2011, untuk mengkaji pengaruh pemupukan molibdenum dan berbagai jenis legum terhadap basil dan kualitas pakan hijauan pada pertanaman campuran berbagai jenis legum dengan rumput Benggala (Panicum maximum).
Percobaan tahap pertama dimulai dengan eksplorasi aktivitas nitrogenase pada berbagai jenis legum liar yang ada pada lahan percobaan. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa terdapat aktivitas nitrogenase pada legum yan tumbuh liar, yaitu Siratro 0,43; Kudzu 0,43; Sentro 0,24 dan Kalopo 0,02 ppm g jam -1.
Percobaan tahap kedua adalah mengkaji respons berbagai jenis legum terhadap inokulasi rhizobium. Perlakuan terdiri atas 2 faktor yaitu (1) inokulasi
rhizobium 2 taraf = tanpa inokulasi rhizobium, r1 = dengan inokulasi
rhizobium). (2) jenis legum terdiri atas 4 jenis legum (Siratrollviacroptilium atropurpureum, KudzulPueraria phaseoloides, SentrolCentrosema pubescens, dan KalopolCalopogoniutn mucunoides). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh dan interaksinya dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa inokulasi rhizobium berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bahan kering hijauan legum,
Percobaan tahap ketiga mengkaji pengaruh pemberian molibdenum dan inokulasi rhizobium terhadap aktivitas nitrogenase, berat nodul efektif, bobot
kering pupus dan akar serta kandungan protein kasar hijauan legum. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 faktor (4 x 2 x 2) dengan 2 kali ulangan. Faktor pertama yaitu jenis legum terdiri atas 4 jenis yaitu Siratro, Kudzu, Sentro dan Kalopo, faktor kedua molibdenum terdiri atas 2 taraf (mo = tanpa molibdenum, m1 — dengan molibdenum) dan faktor ketiga inokulasi rhizobium terdiri atas dua taraf (ro = tanpa inokulasi rhizobium; r1
dengan inokulasi rhizobium). Hasil pengamatan memperlihatkan bahwa pemberian molibdenum dan inokulasi rhizobium meningkatkan aktivitas nitrogertase pada semua jenis legum dan meningkatkan bobot nodul efektif. Terjadi interaksi antara jenis legum dengan molibdenum serta antara jenis legum dan inokulasi rhizobium terhadap bobot nodul tanaman legum. Molibdenum dan rhizobium berpengaruh tidak nyata terhadap bobot akar. Jenis legum, molibdenum dan rhizobium berpengaruh tidak nyata terhadap basil bahan kering hijauan legum. Jenis leg= berpengaruh nyata terhadap kandungan protein kasar hijauan legum. Molibdenum dan rhizobium berpengaruh tidak nyata terhadap kandungan protein kasar hijauan legum.
Percobaan tahap keempat mengkaji pengaruh pemupukan molibdenum dan jenis legum terhadap basil dan kualitas pakan hijauan pada pertanaman campuran dengan rumput Benggala, di lapangan. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama jenis legum terdiri atas 3 macam (Kudzu, Kalopo dan campuran Kudzu dan Kalopo), sedangkan faktor kedua adalah dosis molibdenum, 4 taraf: 0,3,6 dan 9 g (kg Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jenis legum berpengaruh nyata terhadap basil dan kualitas pakan hijauan, sedangkan molibdenum berpengaruh tidak nyata terhadap hasil dan kualitas pakan h
No copy data
No other version available