Pertumbuhan dan produksi rumput laut kappaphycus alvarezii (Doty) doty pada berbagai jarak tanam, asal thallus, dan asal bibit serta kadar karaginannyapada metode tali tunggal apung
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi teknik budidaya rumput
laut Alvarezi ( nama latin] melalui manipulasi jarak tanam, asal thallus, dan asal
bibit yang dapat memaeu pertumbuhan dan memberikan produksi yang optimal,
juga untuk mendapatkan waktu dan kadar karaginan yang maksimaI selama
periode budidayanya, Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Peta-petak
Terbagi (RPPT) atau Split-split Plot Design yang dilanjutkan dengan uji Dunean
dan uji regresi
Hasil penelitian menunjukkan, analisis histologi dan morfologi thallus
bibit menunjukkan adanya pengaruh biologi thallus terhadap rata-rata persentase
laju pertumbuhan dan rata-rata produksi rump ut laut. Bagian ujung thallus dan
tanaman yang rimbun memberikan laju pertumbuhan dan produksi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan bagian tengah dan pangkal thallus. Perlakuan jarak
tanam, asaI thallus, dan asal bibit berpengaruh terhadap rata-rata persentase laju
pertumbuhan harian rumput laut alvarezi dan memberikan perbedaan pada rata
rata persentase laju pertumbuhan harian. Nilai rata-rata tertinggi dieapai pada
perlakuan jarak tanam 35 cm dan asaI thallus ujung dengan nilai 2,732%. Hasil
analisis varians untuk nilai rata-rata produksi per rumpun menunjukkan tidak ada
interaksi antar perlakuan, tetapi seeara mandiri, asal thallus ujung dan asal bib it
lokal memperlihatkan nilai rata-rata tertinggi dibandingkan perlakuan yang lain
(51,062 glrumpun) dan (52,413 glrumpun). Hasil anaIisis regresi antara perlakuan
jarak tanam dengan produksi, memperlihatkan hasil bahwa apabiIa jarak tanam
lebih lebar (35 cm) maka produksi akan semakin meningkat.
Hasil perhitungan kadar karaginan selama periode budidaya menunjukkan
peningkatan pesat pada minggu ke-empat (28 hari) dan ke-enam (42 hari)
kemudian mengaIami sedikit peningkatan pada minggu ke-tujuh (49 hari) yang
sekaligus merupakan rata-rata kadar karaginan tertinggi. Selanjutnya pada akhir
periode pemeIiharaan di minggu ke-delapan (56 hari) rata-rata kadar karaginan
mengalami penurunan. Berdasarkan kombinasi antara grafik pertumbuhan dengan
grafik perkembangan kadar karaginan selama periode pemeliharaan, menunjukkan
bahwa pada saat pertumbuhan beIum meneapai titik maksimal, kadar karaginan
telah mengalami penurunan. Dengan demikian, dapat ditentukan waktu
pemanenan, yaitu pada saat kadar karaginan mencapai puncak (maksimal)
waIaupun pertumbuhan rumput laut alvarezi masih terus meningkat,
v
No copy data
No other version available