PEMODELAN BANYAK KEMATIAN BAYI DAN IBU DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN REGRESI BINOMIAL NEGATIF BIVARIAT
Menurunkan angka kematian bayi dan ibu masih merupakan prioritas utama
target pembangunan kesehatan dalam Rencana Pembangunan J angka Menengah
asional (RPJMN) 2015-2019 Indonesia. Menurunkan angka kematian bayi dan
ibu merupakan dua target pembangunan kesehatan yang sang at sulit dicapai,
khususnya di Provinsi Jawa Barat. Bukannya menurun, Angka Kematian Bayi
(AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Barat justru mengalami
peningkatan. AKB Provinsi Jawa Barat meningkat dari 26 kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 2010 menjadi 30 kematian bayi per 1.000 kelahiran
bidup pada tahun 2012. Sedangkan, AKI meningkat dari 226 kematian ibu per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 menjadi 369 kematian ibu per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2012. Oleh karenanya, sangat penting untuk mengetahui
apa saja yang menyebabkan kematian bayi dan ibu di J awa Barat dan seberapa besar
kontribusi faktor-faktor tersebut. Kematian bayi dan ibu rnerupakan dua hal yang
saling berkaitan. Ibu memiliki peranan besar pada dua periode utama, yaitu
periode selama kandungan dan periode bayi. Selama pad a masa kandungan,
janin benar-benar tergantung pada ibu karena gizi yang diperoleh janin
disalurkan dari tubuh ibu melalui plasenta. Untuk memperoleh taksiran kuat
pengaruh faktor-faktor kematian bayi dan ibu di Provinsi Jawa Barat tersebut
digunakan model regresi binomial negatif bivariat. Model regresi binomial negatif
bivariat merupakan model yang digunakan untuk sepasang data count yang
berkorelasi. Berdasarkan pengujian parameter model regresi binomial negatif
bivariat diperoleh empat variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap
variabel respon kematian bayi dan ibu di Provinsi Jawa Barat. Variabel-variabel
tersebut adalah persentase ibu hamil mendapatkan tablet Fe3 (Xz), persentase
omplikasi kebidanan ditangani (X3), persentase rumah tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat (X4), persentase tenaga kesehatan (Xs), dan persentase wanita
kawin dengan umur perkawinan pertama dibawah 18 tahun (X6), dimana faktor
persentase tenaga kesehatan merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap
kematian bayi dan ibu di Provinsi Jawa Barat.
No copy data
No other version available