Rancangan Intervensi Self Efficacy pada Remaja Penyandang Disabilitas Daksa (Studi Mengenai Self Efficacy dalam Konteks Vokasional pada Remaja Penyandang Disabilitas Daksa Bawaan yang Mengikuti Pelatihan Keterampilan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai self efficacy pada
remaja penyandang disabilitas daksa. Masa transisi dari remaja menuju dewasa
merupakan proses yang sangat penting dalam perjalanan hidup seorang individu.
Beberapa aspek yang dihadapi remaja pada masa ini antara lain mengembangkan
keterampilan serta kompetensi yang diperlukan untuk mencapai kemandirian.
Remaj~ dengan disabilites daksa-pun memiliki kebutuhan yang sama dengan
rekan-rekan mereka yang tidak mengalami disabilitas. Namun kondisi
keterbatasan fisik dapat menimbulkan pennasalahan lain pada individu yang
mengalaminya. Hambatan pribadi seperti harapan yang rendah akan kemampuan
din dapar menjadi permasalahan hagi rnereka dalam melewati masa transisi
tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membekali
remaja penyandang disabilitas daksa dengan kompetensi yang dibutuhkan dalam
dunia kerja adalah melalui pemberian pelatihan keterampilanlvokasional. Menurut
teori Kognitif Sosial, bagairnana orang berperilaku terkadang lebih baik diprediksi
dari keyakinan mereka atas kemampuannya daripada kemampuan mereka yang
sebenarnya., yang selanjutnya disebut sebagai self efficacy. Istilah self efficacy
mengacu pada keyakinan individu akan kemampuannya untuk dapat menghadapi
siruasi at-m menyelesaikan rugas secara efektif Tingkat self e/fir..af:Y remaja
penyandang disabilitas daksa dalam mengikuti kegiatan pelatihan akan
mempengaruhi seberapa besar usaha yang ia keluarkan dalam mengikuti program
pelatihan, apakah ia rnampu mernpertahankan sikap positif terhadap tujuan
pelatihan, serta ketekunannya meskipun menghadapi kesulitan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan
gambaran mengenai self efficacy pada remaja penyandang disabilitas daksa yang
mengikuti pelatihan keterampilan di salah satu lernbaga dengan sampel sebanyak
65 orang, Pengarnbilan data dilakukan dengan rnenggunakan kuesioner jlang
disusun berdasarkan teori self efficacy dari Bandura (1977), yang meliputi tiga
aspek self efficacy : level, strength, dan generality. Data dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif (distribusi frekuensi).
H" •. , I nenelitian menuniukka .•.• I...,h •• ", sehanvak .c;.c; AOI.. •• esnonden rnemiliki self
'"""'" •••••••.••••• .i\.l~ ..•••• JI."" 1 :l~ ..•• 1...u..4 ..•• " •••.•. ~';'\.4 .:;'\.4" _J_J, .....•. ,'y .l~ .••• y." •• .,.... •. ••••• no •••••.•••
efficacy yang tinggi. Sementara sebagian lainnya masih menunjukkan keraguan
atas kemampuan yang mereka miliki. Rendahnya tingkat keyakinan akan
kemampuan diri dapat menghambat pengembangan keterampilan yang dibutuhkan
dan mempengaruhi kegigihan seseorang ketika menghadapi tugas )'ang snlit.
Berdasarkan kondisi tersebut, selanjutnya peneliti merancang suatu program
intervensi untuk membantu mereka meningkatkan self efficacy-nya.
No copy data
No other version available