Penerapan Cognitive Behavior Therapy (CBT) Pada Invidu Dengan Gangguan Obsesif Kompulsif
PENERAPAN COGNITIVE BEHAVlOR THERAPY (CBT) PADA
INDIVIDU DENGAN GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
ABSTRAK
Gangguan obsesif kompulsif merupakan pennasalahan psikologis yang
akan menjadi pennasalahan kronis jika tidak segera ditangani. Dampak dari
adanya gangguan ini dapat mengganggu hal-hal rutin yang normal, mengganggu
fungsi kerja atau sosial. Terjadi adanya perubahan tingkat keparahan dari cukup
parah menuju parah ketika subjek mengalami situasi yang menekan atau stres.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menerapkan Cognitive Behavior
Therapy (CB1) guna mengetahui pengaruh terhadap gejala perilaku obsesi
kompulsi pada individu dengan gangguan obsesif kompulsif.
Subjek penelitian ini adalah dua orang subjek dengan obsesif kompulsif
pada tingkat cukup parah. Subjek pertama, perempuan berusia 27 tahun dan
subjek kedua, laki-Iaki berusia 23 tahun.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperlmen dengan Interrupted
time series design. Gejala perilaku obsesi kompulsi diukur menggunakan skala
pengukuran Yale-Brown Obsessive Compulsive Severity Scale. Yang terdiri dari
dua subskala yaitu obsesi dan kompulsi. Pada masing-masing subskala memiliki
lima karakteristik yang sama yaitu durasilfrekuensi, gangguannya terhadap fungsi
sosial dan kerja, dihubungkan dengan distress, derajat perlawananlpenentangan,
serta persepsi terhadap ketidakmampuan mengendalikan ob se si atau kompulsi.
YBOCS memiliki reliabilitas dan validitas yang baik, dengan alpha 0.69 untuk
total skala, 0.77 untuk subsakala obsesif, dan 0.51 untuk subskala kompulsi.
CBT dilakukan dengan delapan sesi, yaitu: Education on the appraisal
model, Identification and differentiation of appraisals and intrusions, Cognitive
restrructuring strategies, Alternative appraisals of the obsession, The role of
compulsive ritual, neutralization, and avoidance (Exposureand Response
Prevention), Behavioral experimentation, Modifying self-referent and
metacognitive beliefs, dan Relapse prevention.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh besar dan reliable
pada individu dengan gangguan obsesif kompulsif. Hal ini diindikasikan dengan
menurunnya tingkat keparahan pada subjek I dan subjek U, sebelwn diterapkan
CBT berada pada kategori cukup parah (indikasi gangguan), setelah diterapkan
CBT menurun pada kategori subklinis (mendekati klinis, belwn tennasuk
gangguan). ' "
No copy data
No other version available