Biosensor DNA Voltammetri Menggunakan Elektrode Emas Termodifikasi Tiol Secara Self Assembled Monolayer Untuk Mendeteksi Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri penyebab tuberkulosis (TB). TB
merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, terutama di negara
berkembang. Oleh karena itu, diagnosis secara langsung, sederhana, sensitif dan
spesifik dapat membantu untuk mengisolasi pasien dan mengontrol penyakit
tersebut. Pengembangan biosensor DNA sangat menarik perhatian karena
penerapannya. Pada penelitian ini digunakan biosensor DNA voltammetri tanpa
indikator menggunakan elektrode em as termodifikasi tiol secara self-assembled
monolayer (SAM) untuk mendeteksi M tuberculosis. Pertama-tama elektrode
emas dibersihkan, untuk menghilangkan kontaminan pada permukaan elektrode,
kemudian DNA probe diamobilisasi pada permukaan elektrode emastermodifikasi
SAM dengan bantuan 2-aminoetanatiol (cysteamine) dan glutaraldehida, yang
selanjutnya digunakan untuk dihibridisasi dengan urutan target (DNA target),
DNA target non-komplemen dan amplikon peR. Kemudian hasil hibridisasi
diukur melalui voltammetri pulsa diferensial. Hasil penelitian menunjukan sinyal
oksidasi guanin dapat diamati pada potensial +0,2 V. Metode biosensor DNA
voltammetri menggunakan elektrode em as termodifikasi SAM dapat digunakan
untuk menentukan hibridisasi antara DNA probe dan DNA target dari M
tuberculosis, dengan nilai sensitivitas sebesar 0,5175 untuk rentang konsentrasi
DNA target 0 hingga 30 ug/ml.; batas deteksi 2,7046 ug/ml., batas kuantifikasi
9,0155 ug/ml., ketepatan 99,22 %, kecermatan 99,86 %. Konsentrasi sampel
darah penderita TB yaitu sebesar 9,2670 ug/ml.,
No copy data
No other version available