Rancangan Intervensi Retirement Planning sebagai salah satu upaya Untuk Meningkatkan Psychological Well-being pada pegawai Perum perhutani divisi regional Jawa Barat-banten yang akan memasuki masa pensiun
Annisa Lavinia Achdiatma. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan
intervensi retirement planning sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
psychological well-being pada pegawai Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Barat-Banten yang akan memasuki masa pensiun. Perancangan intervensi
sebelumnya didahului dengan melakukan pengukuran untuk mengetahui
gambaran psychological well-being dan retirement planning pada subjek
penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian
adalah pegawai Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat Banten yang berada
pada 7 hingga 1 tahun menjelang usia pensiun. Sampel berjumlah 49 orang dan
diambil berdasarkan metode total sampling, di mana seluruh anggota populasi
menjadi sampel penelitian. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang menggambarkan psychological well-being dalam konteks masa
pensiun, serta retirement planning yang meliputi domain finansial, kesehatan,
lifestyle dan relasi sosial. Analisis regresi linier terhadap data hasil kuesioner
menunjukkan bahwa retirement planning memiliki kontribusi sebesar 28,8%
terhadap peningkatan psychological well-being. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 87,76% responden berada pada level psychological well-being yang
sedang cenderung tinggi. Sementara dalam retirement planning, 18,37%
responden berada pada level agak kurang memiliki perencanaan, 59,18% berada
pada level cukup memiliki perencanaan, dan 22,45% berada pada level memiliki
perencanaan yang baik. Hasil analisis berdasarkan domain retirement planning
menunjukkan bahwa domain yang paling memiliki urgensi untuk dikembangkan
adalah domain Lifestyle, karena kontribusinya yang paling besar terhadap
psychological well-being dan domain RelasiSosial karena perolehan skomya
terendah jika dibandingkan domain lainnya. Analisis berdasarkan aspek-aspek
retirement planning menunjukkan bahwa aspek Revisi dan Implementasi Rencana
memiliki kontribusi terbesar terhadap peningkatan psychological well-being,
aspek Strategi merniliki kontribusi terbesar terhadap retirement planning secara
keseluruhan dan aspek Pertimbangan Waktu memiliki rata-rata skor terendah.
Berdasarkan hasil penelitian diformulasikan kebutuhan belajar yang meliputi
aspek pengetahuan, pemahaman, serta kemampuan dalam melakukan retirement
planning. Domain dan aspek di atas menjadi prioritas dalam membuat rancangan
intervensi, yang dibagi dalam intervensi kelompok dan individu. Intervensi
kelompok dilakukan melalui kegiatan pelatihan sebagai sarana untuk membantu
peserta memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang mereka perlukan dalam
membuat retirement planning, sementara intervensi individu dilakukan melalui
coaching, sebagai upaya untuk membantu peserta membuat retirement planning
yang bersifat personal dan sesuai dengan kebutuhan dan perubahan situasi di masa
pensiunnya.
No copy data
No other version available