Efektivitas Relapse Prevention therapy Terahadap Peningkatan Self Efficacy Dalam Menghadapi Situasi Resiko Tinggi Pemicu Relapse Pada pasien Terapi Metadon
EFEKTIVITAS RELAPSE PREVENTION THERAPY TERHADAP
PENINGKATAN SELF EFFICACY DALAM MENGHADAPI SITUASI
RESIKO TINGGI PEMICU RELAPSE P ADA PASIEN TERAPI
METADON
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Relapse Prevention Therapy
untuk meningkatkan self-efficacy dalam menghadapi situasi resiko tinggi pemicu
relapse pada pasien metadon. Self-efficacy merupakan salah satu faktor kognitif
yang termasuk dalam faktor yang mempengaruhi kerentanan individu terhadap
relapse. Relapse Prevention Therapy (RPT) merupakan terapi yang
dikembangkan oleh Marlatt pada tahun 1985. Teori yang berdasar dari
pengembangan pendekatan behavioristik yaitu cognitive behaviour therapy.
Terapi ini dibuat untuk mencegah relapse pada area perilaku adiksi dan fokus
pada masalah yang penting dari membantu pecandu mengubah perilakunya untuk
membantu perkembangan yang telah dibuat pecandu dalam proses perawatan atau
perubahan diri. Sehingga, masalah yang dapat dirurnuskan pada penelitian ini
adalah "apakah pemberian relapse prevention therapy dapat secara efektif
meningkatkan self-efficacy dalam menghadapi situasi resiko tinggi pemicu relapse
pada pasien terapi metadon ?". Rancangan dalam penelitian ini adalah
eksperirnental semu, dengan melibatkan empat partisipan yang diperoleh melalui
teknik purposive sampling. Data diperoleh dengan menggunakan metode
wawancara, observasi, dan kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah Drugs
Taking Confidence Questionnaire (Drugs Version). RPT diberikan dalam tujuh
sesi. Pengukuran dilakukan sebanyak lima kali yaitu sebelum intervensi, tiga kali
masing-masing satu kali di setiap rninggu ketika intervensi diberikan dan setelah
intervensi selesai dilakukan. Content analysis digunakan untuk pengukuran data
kualitatif. Sedangkan data kuantitatif, dianalisis menggunakan teknik uji hipotesis,
analisis jalur konfirmatori, dan analisa deskriptif. Walaupun secara statistik RPT
tidak secara efektif meningkatkan self-efficacy. Hasil penelitian lebih lanjut
menunjukan bahwa RPT dapat memberikan perubahan perilaku pada partisipan
dengan menampilkan coping yang efektif dalam menghadapi situasi resiko tinggi
pemicu lapse dengan tidak lagi menggunakan narkoba. Sesi yang paling efektif
pada penelitian ini adalah sesi keempat dan kelima dengan materi membantu
partisipan dalam mengelola emosi negatif dan materi membantu partisipan
mengenali dan mengelola craving dan "cue" yang mendahului craving. Insight
yang didapat ditunjukan melalui mampunya partisipan mengkaitkan dengan
pengalamannya. Sedangkan terapi yang tidak efektif terdapat pada se si keenam
dengan materi mengenali dan mengelola pola kesalahan kognisi terkait dengan
menggunakan narkoba. Sesi ini menjadi tidak efektif karena kesulitan dalam
memahami materi yang diberikan dan tidak tercapainya tujuan yang diharapkan.
No copy data
No other version available