Hubungan Antara Self Efficacy, Dukungan Suami dan Budaya Dengan Pelaksanaan Asi Eksklusif di Puskesmas Pagarsih Kota Bandung
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi usia 0-6 bulan. Pada
kenyataannya masih banyak ibu yang tidak melakukan ASI secara eksklusif. Para
ibu mengungkapkan banyak alasan yang melatarbelakangi ketidakberhasilan
pelaksanaan ASI secara eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara self efficacy, dukungan suami, dan budaya dengan pelaksanaan
AS! eksklusif di Puskesmas Pagarsih Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan
metode analisis korelasional dengan metode case control. Sampel penelitian yaitu
85 ibu menyusui yang memiliki bayi usia 6-12 bulan. Melalui Chi-Square dengan
nilai p tabel 0,05 dan analisis univariat dan bivariat, ditemukan bahwa ada
korelasi antara self efficacy (dengan nilai p-value 0,004 dan OR = 4,8), dukungan
suami (dengan nilai p-value 0,038 dan OR = 2,77), budaya (dengan nilai p-value
0,026 dan OR = 0,34) dengan pelaksanaan ASI eksklusif. Disarankan bagi
perawat untuk meningkatkan promosi kesehatan terkait dengan pemberian AS!
eksklusif yang berfokus pada sub variabel yang perlu ditingkatkan yaitu dimensi
dukungan pada self efficacy, dukungan instrumental pada dukungan suami, dan
keterhubungan budaya dan pengobatan tradisional pada budaya.
No copy data
No other version available