Integrasi sosial antar kelompok etnik di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat
Disertasi dengan judul Integrasi Sosial Antar kelompok Etnik di
Kabupaten Ketapang, Kalimantari Barat ini dengan perumusan masalah apa
faktor-faktor pendukung dan bagaimana peran dari faktor-faktor tersebut sehingga
terpeliharanya integrasi sosial di Kabupaten Ketapang? Untuk mengkaji
permasalahan tersebut dituangkan dalam tujuan penelitian yaitu: (1)
mendeskripsikan kondisi kehidupan masyarakat yang integral; (2) faktor-faktor
pendukung terjadinya integrasi sosial antar kelompok etnik di Kabupaten
Ketapang; serta (3) pola pengendalian dalam memelihara integrasi sosial.
Berdasarkan hasil pemahaman, interpretasi dan analisis, penelitian ini ditujukan
untuk menemukan model memelihara integrasi sosial pada masyarakat majemuk.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dan apabila didasarkan pada
masalah yang diangkat dalam penelitian ini, maka metode analisis yang digunakan
adalah studi kasus dengan alat pengumpulan data berupa wawancara, observasi
dan dokumentasi dengan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung terjadinya
integrasi sosial pada masyarakat majemuk di Kabupaten Ketapang disebabkan
adanya: (1) penduduk lokal terbuka menerima kehadiran orang luar tetapi dengan
persyaratan; (2) toleransi dalam bidang keagamaan dan budaya; (3) kesamaan
kondisi sosial ekonomi penduduk lokal dengan pendatang; (4) modal sosial setiap
kelompok etnik untuk hidup damai; (5) berperannya lembaga-lembaga etnik
membangun perdamaian; dan (6) aktor /agen perdamaian. Selain itu terdapat pola
pengendalian sosial dalam memelihara integrasi sosial melibatkan lembaga-
1,.,._ t, ",,...,.. ....•. +-!1 ... ,,1...,.- ak ....• _- (,..--_\ ...1".1"...-. n"",., .•.•.•.... _ .•..• ,,1, __ dal ,,_,.,:,..1 dan
lCIUU(116(1 CUU1\. UWl . LUi \.(116CU) UWWU jJIU1)C1) urcauucurue, IllUU· 1)U1)IW an
pengawasan terhadap modal sosial yang dibentuk tersebut.
Kesimpulan dari penelitian adalah terjadinya integrasi sosial karena
adanya peran lembaga (baik formal maupun informal) bersama agen (aktor)
membentuk sistem sosial yang menjadi subbagian dari modal sosial dalam
kehidupan bersama yang selanjutnya dilakukan pengendalian sosial oleh lembaga
dan aktor dalam rangka menjaga dan memeliharaintegrasi sosial. Selama modal
sosial masih sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat majemuk, modal
sosial tidak akan berubah. Namun apabila modal sosial yang digunakan
mengalami anomali dan akhimya mengalami krisis kepercayaan, maka lembaga
dan aktor membentuk atau melakukan revisi atas modal sosial yang baru sesuai
dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat, yang selanjutnya lembaga dan aktor
melakukan pengendalian sosial terhadap modal sosial yang baru tersebut
No copy data
No other version available