Model prediksi kesulitan keuangan pada bank perkreditan rakyat (BPR) di Jawa Barat
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio-rasio keuangan apa saja
yang dapat memprediksi kesulitan keuangan pada Bank Perkreditan Rakyat di
Jawa Barat agar dapat dilihat dengan jelas BPR yang dikatakan berpotensi
mengalami kesulitan keuangan atau sebaliknya dan untuk mengetahui model
prediksi kesulitan keuangan Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat.
Metode yang digunakan adalah deskriptif dan prediktif exploratory.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 76 BPR yang terbagi ke
dalam dua kelompok sampel yaitu BPR yang mengalami kesulitan keuangan dan
BPR yang tidak mengalami kesulitan keuangan. Pengukuran kesulitan keuangan
menggunakan metode CAMEL sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
6/10/PBII2004 tanggal 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan
bank umum. Variable bebas dalam penelitian ini adalah Capital Adequacy
menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Aktiva tetap terhadap modal,
Assets quality (kualitas aktiva produktif) menggunakan rasio aktiva produktif
bermasalah dan non performing loan (NPL), Earning (rentabilitas) menggunakan
ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), NIM (Net Interest Margin),
dan BOPO (Beban operasi terhadap pendapatan operasi), Liquidity (likuiditas)
menggunakan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan quick ratio. Variabel tidak bebas
adalahfinancial distress dilambangkan dengan angka 1 dan no financial distress
dilambangkan dengan angka O.
Dengan menggunakan model logit, diperoleh model prediksi kesulitan
keuangan 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan. Dari model prediksi kesulitan
keuangan terdapat empat rasio yang selalu masuk ke dalam model prediksi yaitu
CAR, ROA, BOPO, dan Quick Ratio.
No copy data
No other version available