Pembuatan silase campuran lumpur es krim dan onggok serta aplikasinya sebagai pakan dalam ransum domba
PEMBUATAN SILASE CAMPURAN LUMPUR ES KRIM DAN
ONGGOK SERTA APLIKASINYA SEBAGAI PAKAN
DALAM RANSUM DOMBA (Ovis aries)
Oleh
Ervi Herawati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat silase campuran lumpur es krim dan
onggok (CLEO) serta aplikasinya sebagai pakan domba. Tahap 1 menetapkan
perbandingan campuran lumpur es krim dan onggok yang menghasilkan silase
paling baik dengan perbandingan 40: 60, 50:50, 60:40, 70:30, dan 80:20. Tahap 2,
adalah melihat laju produksi asam laktat, laju perubahan kadar pH serta pengujian
Enterobacteriaceae pada ensilase campuran lumpur es krim dan onggok terbaik
pada Tahap 1. Terakhir, dilakukan uji biologis pada ran sum yang mengandung
silase CLEO terbaik pada Tahap 1 terhadap perforrna domba dengan perlakuan PO
(rumput 100%), PI (rumput 60%+40% konsentrat), P2 (rumput 60%+40%
konsentrat yang mengandung 10% silase CLEO), P3 (rumput 60%+40%
konsentrat yang mengandung 20% silase CLEO), dan P4 (rumput 60%+40%
konsentrat yang mengandung 30% silase CLEO). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perbandingan silase campuran lumpur es krim dan onggok (silase CLEO)
pada perbandingan 50:50 menghasilkan kandungan asam laktat (1,22 %),
kandungan NH3 (3,565 mM), dan kadar pH (4,09) yang tennasuk kedalam silase
berkualitas baik. Produksi asam laktat membentuk kurva kuadratik dengan
persamaan Y=I,143+0,032X-O,000656X2, dengan titik puncak pada hari ke-24
serta memiliki nilai koefisien deterrninasi (1) 0,936 dengan standar error 0,0328.
Perubahan kadar pH seiring dengan lama waktu juga membentuk persamaan
kuadratik Y=4,1684-0,03078X+O,000823X2 dengan nilai deterrninasi (r2) dan
standar error masing-masing sebesar 0,514 dan 0,086 serta nilai pH terendah
diperoleh pada hari ke-22. Hubungan antara asam laktat dengan pH menghasilkan
persamaan Y=4,757-O,563X dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,593. Jurnlah
Enterobacteriaceae hari pertama proses ferrnentasi berjumlah rata-rata 5,065xl07,
setelah terjadi proses ensilase selama 22 hari secara umum tidak menunjukan
adanya bakteri tersebut. Domba yang diberi ransum perlakuan menunjukkan
pengaruh yang nyata (P0,05)
terhadap kecernaan bahan organik. Pertumbuhan bobot badan harian yang terbaik
dihasilkan pada perlakuan P4 140,48 g/hari dengan konsumsi bahan kering
767,97 g/hari, kecernaan bahan kering 60,42 %, kecernaan bahan organik 56,41
%, dan konversi ransum 5,70. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
perbandingan lumpur es krim dan onggok kering sebanyak 50 : 50 menghasilkan
silase yang terbaik dan dapat dimanfaatkan dalam ransum domba sebanyak 30%
dalam konsentrat pada perbandingan hijauan dan konsentrat sebesar 60:40 % atau
setara dengan 6% penggunaan lmpur es krim dalam ransum.
No copy data
No other version available