Pola perilaku komunikasi pengguna berkebutuhan khusus dalam menggunakan Perpustakaan
PO LA PERILAKU KOMUNlKASI PENGGUNA BERKEBUTUHAN KHUSUS
DALAM MENGGUNAKAN PERPUSTAKAAN
(Studi Kasus pada Penyandang Sindrom Asperger di Perpustakaan Sekolah
Jakarta)
Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji anak berperilakuan khusus pada
sindrom asperger's sebagai pengguna perpustakaan. Dan bertujuan (1) Untuk
mengetahui pandangan atau pengetahuan siswa berkebutuhan khusus di
Perpustakaan. (2) Untuk mengetahui kemampuan siswa berkebutuhan khusus
dalam menggunakan Perpustakaan. (3) Untuk mengetahui proses hubungan
antarpriabadi siswa berkebutuhan khusus dengan Pustakawan. (4) U ntuk
mengetahui aspek motivasi dalam menggunakan perpustakaan bagi siswa
berkebutuhan khusus. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif
dengan menggunakan pendekatan studi kasus dengan partisipasi observasi agar
dapat mengamati secara langsung komunikasi yang terjadi antara Pustakawan dan
siswa berkebutuhan khusus.
Dalam menjawab permasalahan tersebut, peneliti menggunakan
pendekatan teori interaksi simbolik dan analisis percakapan melalui suatu proses
komunikasi interpersonal dengan menggunakan komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal. Dalam penelitian ini dipilih secara purposif 10 orang
informan yang terdiri dari dua orangtua, dua (shadow teacher) guru pendamping,
tiga pustakawan, dua walikelas, satu guru khusus sekolah inklusi, yang bersedia
untuk mengartikulasi pengalaman secara terbuka. Peneliti berangkat dari
pertanyaan yang sudah disiapkan dan ditambah dengan pertanyaan spontan
sehinggal mendapatkan data yang natura.
Hasil penelitian ini, pertama anak berkebutuhan khusus (abk) khususnya
sindrom asperger memandang perpustakaan sebagai tempat yang tepat untuk
bersinggah, karena perpustakaan dalam padangan mereka adalah tempat yang sepi
dan tidak banyak kegiatan yang menganggu aktivitas kesendirian mereka selama
kegiatan di sekolah, baik ketika jam istirahat atau ketika ada kekosongan waktu
kegiatan belajar mengajar. Kedua penyandang sindrom asperger berperan sebagai
pengguna mempunyai keunikan diantara teman-ternannya yang lain, ketiga
hubungan antarpribadi yang terjadi antara pustakawan dan siswa penyandang
sindrom asperger, sangat akrab kerena perhatian mereka sangat tinggi meskipun
bukan pada ranah pendidikan, ada beberapa hal yang sangat tidak perlu dan itu
dianggap perlu menurut mereka, keempat motivasi dalam penggunaan
perpustakaan bagi siswa berkebutuhan khusus karena melakukan tugas sekolah
yang sudah menjadi program pembelajaran di kelas yang sudah ditetapkan oleh
kurikulum sekolah.
No copy data
No other version available