Text
EVALUASI PROGRAM INOV ASI PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN KEWILAYAHAN (PIPPK) DI KO TA +BANDUNG (Studi di Kelurahan Cihapit Dan Kelurahan Merdeka) THE EVALUATION OF REGIONAL EMPOWERMENT AND DEVELOPMENT INNOVATION PROGRAM IN BANDUNG (Comparative Study At Kelurahan Cihapit And Kelurahan Merdeka)
Tesis ini menggambarkan hasil penelitian mengenai Evaluasi Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di Kota Bandung (Studi
di Kelurahan Cihapit dan Kelurahan Merdeka) Penelitian ini dilatarbelakangi
adanya perbedaan hasil realisasi anggaran PIPPK Di Kelurahan Cihapit dan
Kelurahan Merdeka yang menentukan keberhasilan program di - suatu wilayah.
Mengingat Kelurahan Cihapit dan Merdeka sama-sama berada di kawasan
perkotaan tetapi dari hasil realisasi anggaran tahun 2015 dan 2016 realisasi
anggaran di Kelurahan Cihapit bisa mencapai 100% yaitu merupakan salah satu
kelurahan terbaik yang ada di tengah perkotaan dalam pelaksanaan PIPPK dari
lima kelurahan lainnya yang ada di Kota Bandung. Sedangkan Kelurahan
Merdeka realisasi anggarannya hanya mampu mencapai 83,19% pada tahun 2015
dan 84,20% pada tahun 2016.
Teori Evaluasi Program yang digunakan adalah teori ruang lingkup
evaluasi program yang dikemukakan oleh Daniel L. Stufflebeam yaitu Evaluasi
Konteks, Input, Proses, dan Produk. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian Komparatif Deskriptif pendekatan
Kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan studi
lapangan (observasi, wawancara terstruktur & tidak terstruktur, dan teknik
pengumpulan data dengan dokumen). Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik non probability yaitu Purposive Sampling, dan Snowball Sampling.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Program
Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) di Kelurahan Cihapit
bisa lebih berhasil dibandingkan dengan Kelurahan Merdeka dikarenakan
pengaruh dari Evaluasi Konteks dan. Input pada Kelurahan Cihapit yang
menunjukkan adanya peluang lebih terbukannya Tim Pengarah Pelaksana PIPPK
yang ada di Kelurahan Cihapit atau juga disebut dengan Tim fasilitator PIPPK
dalam melakukan komunikasi dan kerjasama secara terintegeritas baik dengan
sesama tim fasilitator maupun dengan perwakilan Lembaga Kemasyarakatan. Dari
evaluasi input dapat terlihat adanya pembagian tugas yang lebih jelas di
Kelurahan Cihapit dengan satu fasilitator yang membawahi satu LKK cukup
efektif dalam menjalankan program secara keseluruhan hal ini berdampak positif
pada evaluasi proses dan evaluasi produknya sehingga bisa menghasilkan realisasi
anggaran lebih optimal yaitu mencapai 100% pada tahun 2015 dan 2016
dibandingkan dengan Kelurahan Merdeka walaupun memang partisipasi
masyarakat di kedua kelurahan tersebut belum optimal.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penulis mengemukakan
saran Pemerintah Kota Bandung Perlu peninjauan ulang mengenai tambahan
SDM ahli sebagai tenaga pendamping di Kelurahan khusus untuk menangani
PIPPK agar hasilnya lebih maksimal mengingat dengan adanya PIPPK tentunya
memberikan tambahan beban kerja bagi SDM yang ada di Kelurahan yang jumlah
personil nya hanya 7 sampai 8 orang.
No copy data
No other version available