Kajian Implementasi Kebijakan Pengelolaan Limbah Tenorm Di Industri Minyak Dan Gas Bumi (Studi kasus PT.Pertamina Refinery Unit IV Cilacap)
KAJIAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN LIMBAH
TENORM DI INDUSTRI MINY AK DAN GAS BUMI
(Studi kasus PT. Pertamina RU IV Cilacap)
ABSTRAK
Penelitian mengenai implementasi kebijakan TENORM ini telah
dilaksanakan pada bulan Juni-September 2013, bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor penyebab belum efektifnya implementasi kebijakan pengelolaan
limbah TENORM di industri rnigas ditinjau dari proses implementasi kebijakan.
Faktor-faktor komunikasi, sumber daya, disposisi/sikap pelaksana dan struktur
birokrasi menjadi acuan untuk dikaji.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran
dengan pendekatan dorninan kualitatif bersifat deskriptif less dominant kuantitatif.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui faktor penyebab belum
efektifnya implementasi kebijakan sedangkan pendekatan kuantitatif dilakukan
untuk memperoleh gambaran potensi limbah TENORM yang dihasilkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pengelolaan
limbah TENORM belum berjalan di Pertarnina RU IV Cilacap dan keempat faktor
tersebut menjadi penyebab belum berjalannya implementasi kebijakan. Belum
adanya sosialisasi sebagai bentuk komunikasi dari pihak pemerintah
menyebabkan ketidakpahaman pihak industri terhadap kebijakan sehingga belum
ada tindakan apapun untuk melaksanakan kebijakan. Faktor sumber daya yaitu
kurangnya SDM pengawas intervensi TENORM menjadi hambatan serius dalam
implementasi kebijakan. Dari faktor struktur birokrasi, belum adanya pedoman
mengenai pengelolaan limbah TENORM dan belum efektifnya koordinasi antar
instansi terkait yang diperlukan menyebabkan hambatan dalam pelaksanaan
pengelolaan TENORM pada tataran teknis di lapangan. Sikap abai dari pihak
sasaran kebijakan karena tidak adanya sanksi yang tegas dari pemerintah dan
belum adanya law enforcement menjadi kendala tersendiri untuk mencapai tujuan
kebijakan. Berdasarkan hasil temuan penelitian, penguatan sosialisasi yang efektif
dan efisien menjadi upaya yang harus dilakukan saat ini agar diperoleh
pemaharnan yang memadai dari pihak industri. Laju dosis radiasi ekstemal hasil
pengukuran di area kilang Pertamina RU IV Cilacap berkisar antara 0,01 - 0,10
~Sv/jam.
No copy data
No other version available