pemecahan masalah interpersonal pada anak usia 5-6 tahun (studi tentang perancangan dan pelaksanaan rancangan pelatihan "pemecahan masalah interpersonal" dalam meningkatkan pengetahuan anak usia 5-6 tahun menyelesaikan masalah dengan teman sebaya)
Pemecahan masalah interpersonal merupakan salah satu keterampilan sosial
yang penting dilatihkan sejak anak usia dini, yang akan membantu penyesuaian diri
anak nantinya ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya dan dalam menyelesaikan
permasalahan interpersonal yang lebih kompleks saat anak beranjak dewasa. Untuk itu
peneliti melakukan studi awal dengan tujuan untuk melihat apakah rancangan pelatihan
"Pemecahan Masalah Interpersonal" dapat meningkatkan pengetahuan anak usia 5-6
tahun mengenai pemecahan masalah interpersonal.
Subyek dalam penelitian ini awalnya terdiri dari lima orang anak TK B di salah
satu TK swasta di Bandung, yang berusia 5-6 tahun. Namun pada pertengahan
pelatihan, satu anak tidak dapat mengikuti pelatihan sehingga subyek dalam penelitian
ini hanya berjumlah empat orang anak usia 5-6 tahun.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan rancangan one
group pretest-posttest design. Keterampilan pemecahan masalah interpersonal diukur
dengan menggunakan tes PIPS yang dikembangkan oleh Shure, sebagai data kuantitatif
Selain itu untuk menunjang data kuantitatif dilakukan juga interview clan observasi baik
pada guru maupun orang tua serta observasi terhadap perilaku anak saat sedang
menghadapi masalah interpersonal di sekolah, sebagai data kualitatif.
Pelaksanaan pelatihan dilakukan setiap hari selama enam hari berturut-turut,
dengan durasi setiap pertemuan antara 45-60 menit. Rancangan pelatihan disusun
berdasarkan konsep Interpersonal Cognitive Problem Solving yang dikembangkan oleh
Shure, meliputi kosakata pemecahan masalah (Prerequisite Language Concepts), PreĀ
problem-solving skills, dan Problem-solving skills.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan keempat anak mengenai
keterampilan pemecahan masalah interpersonal secara statistik tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara sebelum dan setelah pelatihan. Hal ini tampak dari hasil uji
Wilcoxon, diperoleh nilai Z = -1,841 dengan nilai probabilitas sebesar 0,066 untuk uji
dua sisi. Nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 ini menunjukkan hipotesis
penelitian ditolak. Data secara kualitatif juga mendukung dan membantu menjelaskan
dinamika dari data kuantitatifyang diperoleh keempat subyek penelitian.
No copy data
No other version available