Polimorfisme Arg753Gln Dan Arg677Trp Gen Toll like receptor 2 serta Kadar Sitokin Pada Penderita Tuberkulosis Paru aktif Dan Laten
ABSTRAK
Penyakit tuberkulosis aktif hanya terjadi pada 5-10% subjek yang terinfeksi M tuberculosis (MTB) dan sisanya menjadi TB laten, Toll-like receptor 2 (TLR2) merupakan reseptor pengenal MTB yang terpenting. Signaling TLR2 oleh MTB akan menyebabkan produksi berbagai sitokin dan mengaktivasi kekebalan dapatan terhadap MTB yang berujung terbunulmya MTB intramakrofag. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan dan hubungan polimorfisme Arg753Gln dan Arg677Trp pada gen TLR2 dengan kerentanan menderita TB paru dan mekanisme yang mendasarinya, di samping itu menganalisis apakah kadar IFN-y, TNF-o., IL-10, dan IL-12 dapat dijadikan prediktor aktivitas TB karena antara TB .paru dan TB laten sering kali sulit untuk dibedakan secara klinis.
Penelitian observasional analitik dengan rancangan kasus kelola dilaksanakan periode April 2011—Mei 2012 di RS Dr. Hasan Sadikin Bandung. Subjek penelitian dikutsertakan berdasarkan consecutive sampling. Kontrol dipilih
subjek TB laten untuk memastikan paparan dengan MTB. Polimorfisme diperiksa menggunakan metode polytnerase chain reaction—restriction fragment length polymorphism (PCR-RFLP) dan dilakukan di Laboratorium Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, sedangkan pemeriksaan sitokin dilakukan di Divisi Riset dan Esoterik Laboratorium Klinik Prodia Jakarta.
Polimorfisme heterozigot Arg753Gln gen TLR2 ditemukan pada 9 dari 86
(10%) penderita TB paru aktif dan tidak ditemukan pada TB laten. Pada kedua kelompok tidak ditemukan polimorfisme Arg677Trp. Rasio Odds untuk polimorfisme Arg753Gln adalah 28,07 dengan IK 1,61-489,4 dan p=0,022. Uji
Mann-Whitney menemukan perbedaan beimakna kadar TNF-a, dan IL-10
antara kelompok penderita TB paru aktif dan TB laten, sedangkan kadar IL-12 tidak berbeda. Tidak ditemukan perbedaan bermakna kadar IFN-y, TNF-a, IL-10, dan IL-12 antara penderita TB paru dengan polimorfisme Arg753Gln dan penderita TB paru tanpa polimorfisme tersebut. Menggunakan kurva receiver operating characteristic (ROC) kadar IFN-'y >1,48 pg/mL memiliki sensitivitas 97,5% dan spesifisitas 87,5%, kadar TNF-a >2,53 pg/mL sensitivitas 92,5% dan spesifisitas 90%, kadar IL-10 >0,26 pg/mL sensitivitas 70% dan spesifisitas 82,5%, semuanya p1,48 pg/mL dan kadar TNF-a >2,53 pg/mL.
Simpulan,• polimorfisme Arg753Gin gen TLR2 merupakan faktor risiko
menderita TB paru pada populasi orang Indonesia, sedangkan polimorfisme Arg677Trp gen TLR2 bukan. Peningkatan risiko ini tidak terkait dengan perubahan kadar IFN-y, TNF-a, IL-10 maupun IL-12. Gabungan kadar IFN-y dan TNF-a serum dapat digunakan sebagai prediktor aktivitas TB paru
No copy data
No other version available