Sintesis Dan Karakterisasi Membran Komposit Penghantar Proton Berbasiskan Polisulfon Tersulfonasi Dan Benzotriazol
Abstrak
Membran komposit' penghantar proton telah disintesis melalui pelarutan
dopant ke dalam matriks polimer. Sulfonasi polisulfon dilakukan menggunakan
agen pensulfonasi trimetilsilil klorosulfonat, sedangkan pelarut yang digunakan
adalah dua jenis pelarut, kloroform dan 1,2-dikloroetana. Banyaknya polisulfon
ditentukan berdasarkan perbandingan mol antara polisulfon dan agen sulfonasi
yang digunakan. Polisulfon dengan derajat sulfonasi yang tinggi ditambahkan
dengan benzotriazol sebagai dopant. Dari hasil sulfonasi yang menggunakan
pelarut 1,2-dikloroetana dihasilkan derajat sulfonasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan sulfonasi yang menggunakan pelarut kloroform. Dari
analisis spektrum FT-IR, serapan polisulfon tersulfonasi terlihat pada bilangan
gelombanr yang khas untuk polisulfon tersulfonasi berturut-turut di daerah 1310-
1200 cm- , 3700-2900 cm', menunjukkan regang simetri -S~- dari gugus
sulfonat, dan adanya vibrasi regang O-H. Membran komposit penghantar proton
polisulfon tersulfonasi yang didoping dengan IH-benzotriazol menunjukkan
adanya serapan pada daerah 1100-979 cm', 3000-2000 cm", 3380 ern", secara
berurutan menunjukkan absorpsi N---H, ikatan hidrogen, dan vibrasi regang N-H.
Hasil analisis TGA membran komposit menunjukkan kestabilan termal hingga
250°C. Peningkatan perbandingan mol dopant yang ditambahkan pada polimer
akan menyebabkan kestabilan dari membran penghantar proton menurun tetapi
masih di atas suhu kinerja membran yang diharapkan. Efek penambahan do pant
memperlihatkan terjadinya penurunan suhu transisi gelas. Daya serap air
membran naik dari 9,72% hingga 66,02% dan kapasitas pertukaran ion naik dari
2,12% hingga 2,27%. Membran polisulfon tersulfonasi yang didoping dengan
benzotriazol pada perbandingan mol 1 :2 memiliki konduktivitas proton
maksimum 0,004 S cm" pada 150°C.
No copy data
No other version available