Menentukan indeks kesejahteraan masyarakat melalui mobilitas konsumsi menggunakan matriks transisi kuantil
Ukuran kesenjangan distribusi pendapatan dianggap kurang begitu lengkap
dalam memberikan gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu wilayah. Kajian
mengenai berbagai ukuran kesejahteraan banyak dikembangkan, salah satunya adalah
ukuran mobilitas pendapatan. Mobilitas pendapatan yang dinamis dapat dikaji sebagai
proses stokastik. Pendekatan Markovian tersebut menghasilkan beberapa bentuk
matriks transisi untuk mengamati mobilitas pendapatan, salah satunya matrik transisi
kuantil (quantile matrix transition).
Matriks transisi kuantil merupakan matriks transisi dengan 5 ruang status dan
sifat biostochastic, sehingga matriks ini merupakan matriks yang selalu mencapai
steady-state (Dardanoni, 1993 dan Formby et.al, 2001). Berdasarkan hal tersebut,
dalam jangka panjang matriks ini merupakan matriks yang konvergen. Kajian
mobilitas konsumsi rumah tangga di Indonesia didasarkan pad a data konsumi rumah
tangga hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Panel tahun 2008-2010. Penggunaan data
konsumsi rumah tangga merupakan pendekatan terhadap nilai pendapatan rumah
tangga sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Matriks transisi kuantil
konsumsi membagi total rumah tangga amatan tahun 2008 dan 2010 ke dalam 5
kelompok kuantil berdasarkan nilai konsumsinya.
Kajian ini juga akan menyajikankaitan antara kesenjangan dan mobilitas
dalam menentukan indeks kesejahteraan masyarakat (Social welfare) dengan
menggunakan persamaan penghitungan indeks kesejahteraan yang dikaji oleh
Wodon-Yitzhaki (2005). Temuan kajian ini memberikan gambaran bahwa penghitungan
indeks kesejahteraan tanpa memperhatikan dampak mobilitas konsumsi dapat
menghasilkan interpretasi yang ku.rang tepat. Sehingga penting untuk menggunakan
ukuran indeks kesejahteraan yang mengkaitkan antara pertumbuhan, kesenjangan
dan mobilitas untuk dapat memberikan gambaran tingkat kesejahteraan masyarakat
yang simultan.
No copy data
No other version available