Pembuatan Keputusan migrasi dengan pendekatan regresi hirarki di Indonesia
Migrasi merupakan salah satu fenomena dasar yang ada sejak awal peradaban
manusia dan akan selalu ada yang disebabkan adanya sumber kesempatan dan
pandangan yang baru bagi para migran serta adanya penderitaan dan kebutuhan
kemanusiaan. Penelitian pembuatan keputusan migrasi dengan mover-stayer
models dan model regresi klasik tidak dapat menangani masalah heterogen dan
kekeliruan pemikiran ekologi. Model regresi hirarki dapat membantu
menyelesaikan masalah tersebut, karena model itu berhubungan dengan data
hirarki dan modelnya memiliki tingkatan atau berhirarki yang melibatkan
pengaruh dari variabel pad a level yang lebih tinggi (level kontekstual). Tujuan
penelitian ini adalah mengaplikasikan model analisis regresi hirarki dua level pada
pembuatan keputusan migrasi pada data SUPAS 2005. Unit analisis pada level
satu adaJah individu/rumahtangga dan level dua adalah wilayah (kabupatenlkota).
Analisis regresi hirarki terbukti dapat menangani kekurangan pada metode
sebelumnya karena mencakup analisis spasial ketika satu dari tingkat hirarki
adalah geografi dan pendekatan regresi hirarki menggabungkan baik karakteristik
individu dan tingkat agregat dalam model, sehingga dapat menghindari kesalahan
pemikiran ekologi dalam mengintepretasikan hasil analisis. Penelitian dengan
regresi logit hirarki menghasilkan model dengan variabel penjelas Umur anggota
rumahtangga, Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan, Suku Bangsa, Status
Perkawinan, Keluarga Dengan Anak Usia 5-12 Tahun, Keluarga Dengan Anak
Usia 13-17 Tahun, Kepala Keluarga Perempuan Dengan Anak Usia Di Bawah 18
Tahun, Suami Isteri Bekerja, Status Kepemilikan Rumah, Persentase Penduduk
Yang Pindah Tahun 2000-2005, Persentase Suku Jawa Tahun 2005 dan
Persentase Luas Lahan Hijau yang mempengaruhi keputusan migrasi di Indonesia.
No copy data
No other version available