Konservasi Burung cendrawasih Yapen (paradise minor jobiensis rotschild) Berbasis masyarakat dikabupaten kepulauan yapen papua
ABSTRAK
Penelitian tentang konservasi burung cenderawasih yapen (Paradiseae minor
jobiensis Rothschild) berbasis masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen Papua
telah dilakukan di Kampung Barawai dan Kampung Warironi pada bulan Maret
sampai Agustus 2010.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk kearifan lokal
masyarakat yang berhubungan dengan konservasi burung cenderawasih, danĀ·
hubungan antara kondisi sosial ekonomi dan tingkat persepsi masyarakat tentang
nilai-nilai tardisional dan tentang burung cenderawasih serta konservasinya
dengan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi burung cenderawasih
berbasis masyarakat di Kabupaten Kepulauan Yapen Papua, serta untuk
mengetahui keberhasilan masyarakat dalam upaya konservasi burung
cenderawasih yapen
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dominan dan kuantitatif kurang dominan. Untuk mengetahui bentuk-bentuk
kearifan lokal masyarakat terhadap konservasi burung cenderawasih dilakukan
dengan pendekatan sosial antropologis melalui teknik observasi partisipatif,
wawancara mendalam. Sedangkan untuk mengetahui kondisi populasi berupa
besar populasi serta kondisi vegetasi habitat burung cenderawasih yapen
dilakukan dengan pendekatan ekologis melalui teknik pengamatan burung
concentration count dan analisa vegetasi Plot Whitacker yang dimodifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan Masyarakat Barawai dan Warironi memiliki
beberapa bentuk kearifan lokal yang berhubungan dengan konservasi burung
cenderawasih berbasis masyarakat seperti melalui kearifan lokal masyarakat
dalam pemanfaatan burung cenderawasih secara terbatas untuk kegiatan ritual dan
budaya, perburuan yang diatur dengan norma adat, dan melalui konsep konservasi
modem dengan kehadiran lembaga konservasi swadaya masyarakat. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa persepsi rnasyarakat tentang nilai-nilai
tradisional dan ten tang burung cenderawasih dan konservasinya berhubungan
langsung dengan tingkat partisipasi masyarakat dan kondisi ekologi burung
cenderawasih, dim ana semakin baik persepsi masyarakat tentang nilai-nilai
tradisional dalam upaya konservasi burung cenderawasih semakin tinggi tingkat
partisipasi dalam konservasi burung cenderawasih serta semakin baik persepsi
masyarakat tentang nilai nilai tradisional dan pengetahuan akan burung
cenderawasih dan konservasi, semakin baik juga kondisi ekologinya.
Keberhasilan konservasi burung cenderawasih di Kampung Barawai lebih tinggi
daripada di Kampong Warironi, dim ana di Kampung Barawai dicatat populasi
burung cenderawasih sebanyak 91 ekor (jantan dewasa 14 ekor, jantan muda 21
ekor dan betina 56 ekor) dengan ratio jantan dewasa : betina sebesar 1 : 4.
Sementara besar populasi burung cenderawasih yapen yang ditemukan di
Kampung Warironi sebesar 53 ekor (jantan dewasa 5 ekor, 13 ekor jantan muda
dan 35ekor betina) dengan ratio jantan dewasa : betina 1 :7.
No copy data
No other version available