Variasi genetik populasi pohon surian (Toona sinensis roem) di pulau jawa
Program konservasi clan pemuliaan pohon surian akan berjalan efektif jika
populasi surian tersebut memiliki variabilitas genetik yang luas. Variabilitas
.genetik dapat diukur dengan menggunakan marka morfologis atau marka DNA
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengevaluasi variasi genetik populasi pohon
induk surian dan keturunannya dari empat tegakan benih surian bersertifikat di
Pulau Jawa, berdasarkan marka morfologis dan marka AFLP; (2) mengidentifikasi
pohon induk potensial atau pohon plus dari populasi empat tegakan benih surian,
yang memiliki penampilan fenotipik baik dan jarak genetik lebar; (3)
mengevaluasi pola klaster pohon induk dan pola klaster tegakan benih pada
populasi pohon induk maupun populasi bibitnya; (4) menganalisis korelasi
fenotipik dan genetik antara karakter penting dengan karakter lainnya, dan (5)
mengidentifikasi fragmen AFLP yang memiliki nilai GST lebih dari atau sama
dengan 20%. Analisis variasi genetik dilakukan pada populasi pohon induk dan
populasi bibit dari empat tegakan benih surian bersertifikat di Pulau Jawa, yaitu
tegakan benih teridentifikasi Kendal, Sumedang, Tasikmalaya dan tegakan benih
terseleksi Jatinangor, Analisis variasi genetik pada populasi pohon induk
dilakukan dengan menggunakan marka morfologis dan marka AFLP, sedangkan
pad a populasi bibit hanya menggunakan marka morfologis. Hasil penelitian
menunjukkan: (1) variasi genetik populasi pohon induk surian dan populasi bibit
keturunannya di Pulau Jawa termasuk sempit; (2) sebanyak 22 pohon induk surian
telah diidentifikasi memiliki penampilan fenotipik baik dan berjarak genetik lebar,
untuk dijadikan sebgai pohon tetua potensial; (3) pola klaster antar individu pohon
induk berdasarkan jarak taksonomi berbeda dengan pola klaster berdasarkan jarak
genetik, sedangkan pola klaster antar tegakan benih menunjukkan sedikit
perbedaan; (4) karakter tinggi total memiliki korelasi fenotipik dan genetik yang
searah (positif) dan sangat erat (sangat nyata) dengan karakter tinggi bebas daun,
diameter, panjang pucuk dan lebar anak daun, sedangkan karakter diameter batang
berkorelasi fenotipik dan genetik sangat erat dengan panjang pucuk. Dengan
demikian seleksi yang dilakukan terhadap karakter tersebut akan efektif; (5)
terdapat delapan fragmen AFLP yang memiliki nilai GST lebih dari atau sama
dengan 20%, yaitu pada panjang fragmen 81 base pair (bp), 146 bp, 178 bp, 213
bp, 218 bp, 262 bp, 349 bp, dan 398 bp. Kedelapa
No copy data
No other version available