Pengaruh penambahan tauge (phaseolus aurus) pada ransum pejantan sapi fh terhadap tingkat fertilitas sperma setelah dibekukan
PENGARUH PENAMBAHAN TAUGE (Phaseolus aurus)
P ADA RANSUM PEJANT AN SAPI FH TERHAOAP
TINGKAT FERTILITAS SPERMA SETELAH DIBEKUKAN
Lina Widyawati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh
penambahan tauge dID~ ransum pejantan sapi FH terhadap kualitas semen segar
dan tingkat fertilitas sperma setelah dibekukan. Enam belas ekor sapi FH jantan
dibagi empat kelompok masing-masing terdiri dari empat ekor yang diberi empat
ransum perlakuan berbeda dalam penambahan tauge (Phaseolus aurus) yaitu TO
(tanpa tauge), TO,5 (tauge 0,5%), Tl,O (tauge 1%) dan Tl,5 (tauge 1,5%) dari
ransum. Penelitian dibagi dua tahap; tahap pertama pengujian kualitas semen dan
tahap kedua pengujian fertilitas. Semen ditarnpung mulai hari ke-59 setelah
perlakuan dan semen beku diinseminasikan pada 57 ekor sapi betina untuk uji
fertilitas. Data yang diperoleh dianalisis variasi dengan RAL (rancangan acak
lengkap), apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan Duncan,s Multiple
Range Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase motilitas sperma
semen segar dan normalitas sperma pada TO,5 paling tinggi (PO,O~) dalam persentase motilitas
sperma pada semen beku, demikian juga dengan fertilitas sperma semen beku
yang diinseminasikan. Dapat disimpulkan bahwa penambahan tauge pada ransum.
pejantan sapi FH dapat meningkatkan kualitas semen segar tetapi tidak mampu
meningkatkan fertilitas sperm a setelah dibekukan.
No copy data
No other version available