Pengaruh optimalisasi komunikasi kesehatan pada pusat pelayanan kesehatan dasar terhadap peningkatan derajat kesehatan anak usia dini
Kajian ini menitikberatkan pada Pengaruh optimalisasi komunikasi
kesehatan pada pusat pelayanan kesehatan dasar terhadap peningkatan derajat
kesehatan anakĀ· usia dini. Pemberian intervensi yang dilakukan oleh Dinas
Kesehatan Propinsi atau kabupaten dilakukan me1alui program SPM (Standar
Pelayanan Minimum) untuk petugas kesehatan yang bertugas pada' ujung tombak
pelayanan pada masyarakat. Melalui 17 program SPM dan SOP (Standar
Operational Puskesmas) kemampuan tenaga kesehatan menjadi lebih baik dalam
memberikan pelayanan dan pada akhimya dapat meningkatkan derajat kesehatan
anak usia dini.
Pada pelaksanaan tatalaksana pelayanan kesehatan diperlukan peranan
komunikasi, karena harus menyakinkan apa penyebab sesuatu penyakit pada
pasien. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan komunikasi harus dipunyai
oleh semua tenaga kesehatan, karena akan mempengaruhi persepsi pasien,
penilaian pasien terhadap pelayanan, kepercayaan dan tingkat kesembuhan
pasien. Untuk itu du Pre (2000) melalui salah satu model pendekatannya
mengemukakan bahwa guna membantu tenaga kesehatan dalam melayani pasien
di pusat kesehatan dasar maka diperlukan model biopsychosocial, is base on the
premise that poor health is not only a physical phenomenon but also influenced
by people's feeling, their ideas about health, and events of their lives.
Propinsi Jawa Barat bertekad untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakatnya melalui "Akselerasi PencapaianVisi Jawa Barat menuju IPM 80
Tahun 2010 melalui Pembangunan Kesehatan". Program Srategis Pencapaian IPM
80 ini dapat diwujudkan melalui 1) Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan
Kesehatan, 2) Peningkatan Sumber Daya Kesehatan, 3) Pemberdayaan
Masyarakat dan 4) Pengembangan Pembiayaan Kesehatan.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
kuasi eksperimental yang bertujuan untuk menguji berbagai proposisi yang ada
dalam penelitian ini
Hasil, kelompok Tenaga kesehatan di Pusat Pelayanan Dasar yang diberi
pelatihan oleh Dinas Kesehatan mempunyai pengetahuan dan keterampilanl
pengimplementasian tatalaksana ke 17 program SPM yang lebih tinggi,
dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak memperoleh pelatihan,
Sehingga target derajat kesehatan anak usia dini di daerah intervensi meningkat.
Kesimpulan, penelitian Tingkat kesembuhan pasien sangat ditentukan oleh
ketepatan pelayanan tenaga kesehatan dalam pemberian obat dan tindakan medis
yang diberikan, juga oleh kualitas komunikasi yang diberikan oleh tenaga
kesehatan. Di samping kesembuhan juga pasieni orang tua pasien mengharapkan
adanya kualitas pelayanan yang pari puma sehingga tingkat kepuasan pasien dapat
terpenuhi secara menyeluruh. Penelitian ini memperlihatkan beberapa elemen
kunci pengaruh komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasieniorang tua
pasien terhadap kepuasan pasien yaitu kesembuhan. Elemen tersebut adaIah
kepedulian, dan saling pengertian karena akan berimplikasi terhadap tingkat
derajat kesehatan pasien.
No copy data
No other version available