Kajian jejaring ekologis untuk konservasi burung di kota bandung
KAJIAN JEJARING EKOLOGIS UNTUK KONSERVASI BURUNG DI
KOTABANDUNG
Tedi Setiadi
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Penelitian rnengenai ruang terbuka hijau rnelalui pendekatan konsep
jejaring ekologis di Kota Bandung dengan objek penelitian yaitu tarn an kota dan
jalur hijau jalan di wilayah Cibeunying telah dilakukan pada bulan Maret-Agustus
2010. Analisis dilakukan dengan rnelakukan penilaian keberadaan spesies target
(Betet Psittacula alexandri dan Ungkut-ungkut Megalaima haemachepala).
Penelitian ini bertujuan untuk rnenggarnbarkan jejaring ekologis bagi spesies
target di wilayah penelitian berdasarkan pernanfaatan daerah inti dan koridor
hijau. Aspek yang kernudian dianalisis yaitu struktur vegetasi kornponen jejaring
ekologis serta fungsi yang dihasilkannya bagi spesies target.
Metode penelitian yang digunakan yaitu rnetode kuantitatif. Penelitian
diawali dengan identifikasi kornponen jejaring ekologis, kernudian dilakukan
analisis vegetasi, kernarnpuan rnenyediakan surnber rnakanan dan lokasi untuk
berkembang biak bagi spesies target.
Temuan penelitian rnenunjukkan bahwa terdapat tiga daerah inti (Taman
Ganesha, Taman Maluku, dan Tarnan Lalu lintas) dan 12 jalur hijau jalan sebagai
komponen jejaring ekologis. Struktur vegetasi di daerah inti tersebut bersifat
kompleks dengan indeks keanekaragarnan jenis berkisar antara 2,17 s.d 2,68.
Seeara urnurn jenis vegetasi yang rnendukung kehadiran spesies target adalah
Kiaeret (Spathodea campanulata), Ganitri (Elaeocarpus ganitrus), Cernara
iCasuarina equisetifolia), dan Kelapa Sawit (Elaecis guanensis) untuk burung
Betet. Kernudian jenis Cernara angin (Casuarina equisetifolia), Angsana
(Pterocarpus indicus), Ganitri (Elaeocarpus ganitrus), Kenari (Canarium
commune), dan Kiacret (Spathodea campanulata) untuk burung Ungkut-ungkut.
Seeara fungsional, dua blok yaitu Blok Tarnan Ganesha dan Blok Tarnan Maluku
mampu rnernberikan layanan ekologis pendukung kehidupan berupa surnber
makanan dan sarana berkernbang biak bagi spesies target. Narnun, dua populasi
spesies target tersebut terisolasi satu dengan lainnya. Hal ini ditunjukkan oleh
nilai indeks konektivitas (0,33) yang rnencatat bahwa hanya terdapat satu koridor
antara daerah inti yang berfungsi dalam rnendukung perpindahan spesies target.
Koridor tersebut adalah jalur hijau jalan antara Taman Maluku dengan Tarnan
Lalu lintas (keduanya berada di Blok Taman Maluku).
No copy data
No other version available