Pengaruh penambahan saccharomyces cerevisiae dan kotoran sapi perah terhadap pembentukan gas metana dalam fermentasi anaerobik kering pada sampah organik rumah tangga
Sampah rumah tangga sebaiknya dimanfaatkan agar tidak menimbulkan
berbagai masalah lingkungan. Sampah dapat dimanfaatkan dengan menggunakan
Saccharomyces cerevisiae 'dan kotoran sapi perah untuk pembentukan biogas,
Untuk mendapatkan biogas terbaik dan kualitas sludge sebagai pupuk yang
memenuhi standar diperlukan dosis Saccharomyces cerevisiae dan kotoran sapi
perah yang tepat. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah
pengolahan sampah rumah tangga dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae
dan kotoran sapi perah memberikan manfaat ekonomi.
Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 x 3. Perlakuan terdiri atas dua
faktor yaitu jumlah penambahan Saccharomyces cerevisiae (0 gr, 2 gr dan 4 gr)
dan perbandingan sampah dengan kotoran sapi perah (1 :0, 2: 1, 1: 1, 1 :2) yang
diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan terbaik dalam penelitian laboratorium diuji
dalam skala semi pilot. Hasil penelitian semi pilot digunakan sebagai rancangan
dasar untuk perhitungan kelayakan ekonomi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Saccharomyces
cerevisiae 2 gr pada perbandingan sampah dengan kotoran sapi perah 1:1 (F2S1)
menghasilkan kadar biogas terbaik yaitu 0,0128m3 dan sludge terbaik sebagai
pupuk dengan kadar Nisbah CIN sludge 14,29 dan slurry 13,65 berada pada kisaran
standar nisbah CIN SNI 19-7030-2004 yaitu antara 10-20. Hasil analisis fmansial
menunjukkan bahwa kegiatan pengolahan sampah menjadi biogas dan sludge
sebagai pupuk yang layak dilakukan dan memberikan manfaat ekonomi dengan
nilai Net Present Value pada sulru bunga 15% sebesar Rp.6.585.154.694,-, Benefit Cost
Ratio sebesar 10,73, Internal rate Return sebesar 45,85 % dan nilai Payback Period 0,12
tahun
No copy data
No other version available