Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Kesejahteraan Psikologis (Psychological Wellbeing) Pada Lansia Di Panti Wreda "X" Bandung
Penelitian ini mengambil judul hubungan antara dukungan sosial dengan
kesejahteraan psikologis (psychological well-being) pad a lansia yang tinggal di
panti wreda "X" Bandung. Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk
melihat hubungan antara dua variabel, yaitu dukungan sosial dan kesejahteraan
psikologis, serta melihat kontribusi dukungan sosial terhadap pembentukan
kesejahteraan psikologis lansia di panti wreda "X" Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional
dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data-data
numerikal yang diolah dengan metode statistika. Populasi yang menjadi sasaran
dalam penelitian ini adalah lansia yang tinggal di Panti Wreda "X" Bandung,
populasi lansia yang tinggal di panti wreda "X" bandung ini adalah 88 lansia dan
lansia memenuhi kriteria penentuan sampel berjumlah 49 orang.
Pad a penelitian ini digunakan 2 macam alat ukur, alat ukur pertama
digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan lansia akan dukungan sosial
yang dirasakannya dijaring dengan menggunakan alat ukur dukungan sosial dari
yang disusun penulis berdasarkan empat dimensi dukungan sosial, dan terdiri
dari 40 butir pernyataan. Hasil uji coba alat ukur menunjukkan nilai validitas
antara 0,366-0,951 dengan nilai reliabilitas 0,968. Alat ukur kedua yaitu alat
ukur kesejahteraan psikologis yang merupakan adaptasi dari alat ukur "Scale of
Psychological Well-Being" dari Carol Ryff, yang mencakup keenam dimensi
dalam psychological well-being. Alat ukur ini terdiri dari 42 butir pernyataan,
dengan nilai validitas antara 0,368-0,848 dengan nilai reliabilitas 0,959.
Berdasarkan hasil analisis data kebanyakan lansia di panti wreda "X"
Bandung merasakan dukungan sosial yang tinggi (59,2%), pada analisis data
juga terlihat kebanyakan lansia memiliki kesejahteraan psikologis yang cukup
tinggi (97,9%). Pada analisis regresi yang dilakukan pada penelitian ini di
dapatkan bahwa dimensi dukungan sosial, yaitu dukungan emosional dan
dukungan penghargaan memberikan kontribusi yang lebih tinggi dan signifikan
terhadap kesejahteraan psikologis lansia dibandingkan kedua dimensi dukungan
sosiallainnya, yaitu dimensi dukungan instrumental dan dukungan informasi.
Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menyarankan agar pengurus panti
dan teman-teman sepanti sebaiknya tidak memberikan dukungan emosional,
dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informasi secara
terpisah-pisah dalam membantu meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia,
serta pada penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti mengenai pengaruh
dari status sosial ekonomi, jaringan sosial, kompetensi pribadi, religiusitas,
kepribadian atau jenis kelamin terhadap kesejahteraan psikologis.
No copy data
No other version available