PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN PELATIHAN MENGIDENTIFIKASI MASALAH BULLYING PADA BULLYING VICTIM REMAJA USIA 12-14 TAHUN
IZZA IMANIA. Penyusunan Dan Pelaksanaan Pelatihan Mengidentifikasi
Masalah Bullying Pada Bullying Victim Remaja Usia 12-14 Tahun
Pembimbing : Prof. Dr. Juke R Siregar, M.Pd. & Laila Qodariah, S.Psi. M.Psi.
Hasil studi awal menunjukan bahwa target bullying seringkali luput
rnengidentifikasi masalah bullying dengan jelas sehingga tidak melapor pada orangtua
karena takut masalah semakin memburuk. Berdasarkan kondisi tersebut dilakukan
peneIitian untuk mendapatkan rancangan pelatihan membentuk pengetahuan aplikatif
mengidentifikasi masalah bullying yang sudah diujicobakan pada bullying victim remaja
usia 12-14 tahun. Subjek penelitian ini terjaring berdasarkan alat ukur Olweus
Bullying/Victim Questionaire dan wawancara.
Penelitian ini terdiri dari dua tahapan studi yaitu Studi I perancangan panduan
pelatihan dan Studi II uji coba rancangan panduan pelatihan. Studi I dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Instructional design (Morrison, Ross, & Kemp, 2004) dan
teori mengidentifikasi masalah (Brim,1962; World Health Organization 2005). Metode
penyampaian pelatihan yang digunakan adalah experiential learning (Beard & Wilson,
2006). Studi II dilakukan dengan menggunakan pendekatan one-group pretest-posttest
design. Data utama diperoleh dengan menggunakan alat ukur Mengidentifikasi Masalah
Bullying dan data observasi peserta sebagai data penunjang. Hasil Studi I menunjukan
bahwa rancangan pelatihan yang dibuat sesuai untuk membentuk pengetahuan aplikatif
mengidentifikasi masalah bullying pada bullying victim. Hasil Studi IJ, dengan uji
signifikasi Wilcoxon Related I-test didapatkan z-score -2.023 dan Psvalue 0.021 (o =
0.05) yang menunjukan bahwa uji coba rancangan pelatihan dapat membentuk
pengetahuan aplikatif mengidentifikasi masalah bullying pada bullying victim.
Didapatkan tiga tipe subjek berdasarkan karakteristiknya yaitu Tipe Sulit (pasif, takut,
dan mencapai 1 langkah identifikasi masalah), Tipe Sedang (cukup aktif, takut, dan
mencapai 2 langkah identifikasi masalah), dan Tipe Mampu (aktif, ada ketakutan, dan
mencapai 3 langkah identifikasi masalah). Rancangan pelatihan sebaiknya disesuaikan
kembali dengan ketiga tipe subjek tersebut.
No copy data
No other version available