PERANAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN DI AREA PENDIDIKAN PADA SISWA KELAS X DI SMA KOTA TANGERANG
Ditahun pertama memasuki jenjang pendidkan SMA, remaja di usia
tengah dihadapkan beberapa tugas perkembangan dan tuntutan normatif yang
harus dilakukan remaja. Beberapa tugas perkembangan remaja ialah memiliki
sikap yang mandiri dan mampu memiliki orientasi masa depan khususnya di area
pendidikan dalam mencapai perkembangan yang maksimal dan sukses di usia
remaja. Penelitian ini berusaha mengungkapkan sejauh mana remaja berperilaku
mandiri khususnya kemandirian emosional, kemandirian emosonal yang akan
dimiliki akan mengarah kepada jelas atau tidak jelas orientasi masa depan di area
pendidikan pada remaja. Secara konsep teori kemandirian emosional pada remaja
mencakup de idealized, perceives parents as people, non dependency, dan
individuated. Sedangkan orientasi masa depan mencakup proses motivasi,
perencanaan, dan evaluasi.
Subjek pada penelitian ini adalah remaja berusia 14-16 tahun yang ada di
Kota Tangerang sejumlah 574 remaja. Teknik sampling menggunakan multistage
sampling. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui seberapa besar
kemandirian emosional dapat diprediksi oleh aspek de idealized, perceives parents
as people, non dependency, dan individuated, (2) untuk mengetahui seberapa
besar orientasi masa depan dibidang pendidikan dapat diprediksi oleh aspek
motivasi, perencanaan, dan evaluasi, (3) untuk menjelaskan seberapa besar
peranan kemandirian emosional dapat memprediksi orientasi masa depan di area
pendidikan pada siswa kelas X di Kota Tangerang. Proses pengujian dilakukan
dengan menggunakan pegujian model structural equation modeling (SEM)
menggunakan bantuan Lisrel.
Hasil dari pengujian menunjukan bahwa hasil uji CF A menunjukan
bahwa koefisien loading factor di tiap aspek kemandirian emosional adalah
sebagai berikut: de idealized (0.71), non dependency (0.66), perceives parents as
people (0.46), dan individuated (0.71). Sedangkan untuk variabel orientasi masa
depan di area pendidikan hasil uji CF A menunjukan bahwa koefisien loading
factor ditiap aspek orientasi masa depan adalah sebagai berikut: motivasi (0.91),
perencanaan (0.91), evaluasi (0.81). Berdasarkan Output pengujian yang
ditunjukan, didapat bahwa nilai t hitung = -0,4 < t tabel = 1,96 maka Ho diterirna. Hal
ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa kemandirian
emosional secara signifikan tidak dapat memprediksi orientasi masa depan di area
pendidikan pada remaja siswa SMA kelas X.
No copy data
No other version available