ANALISIS PELUANG PENERAPAN REDD+ PADA AGROFORESTRI TALUN DAN POTENSINYA DALAM RANGKA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM
ANALISIS PELUANG PENERAPAN REDD+ PADA AGROFORESTRI
TAL UN DAN POTENSINY A DALAM RANGKA MITIGASI PERUBAHAN
IKLIM
(Studi Kasus di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur,
Propinsi Jawa Barat)
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan sebuah studi mengenai identifikasi biaya yang
dibutuhkan dan estimasi insentif finansial dalam penerapan skema REDD+ pada
praktek sistem agroforestri tal un dan potensinya dalam usaha mitigasi perubahan
iklim mengacu pada 3 pilar pembangunan berkelanjutan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui besaran insentif dari mekanisme
REDD+ dan potensi penerapannya pada agroforestri talun sebagai strategi mitigasi
perubahan iklim berbasis insentif. Fokus daerah penelitian yaitu di Desa Cijedil,
Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat.
Penelitian ini menggunakan dominan pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu dengan menghitung estimasi komponen biaya
transaksi yang dibutuhkan dalam proses partisipasi proyek REDD+ dan
penghitungan insentif finansial yang mungkin diperoleh dalam keikutsertaannya
pada proyek REDD+. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengkaji potensi
penerapan REDD+ dalam usaha mitigasi perubahan iklim berdasarkan 3 pilar
pembangunan berkelanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktek agroforestri talun jika diikutkan
dalam skema REDD+ mernpunyai kesempatan yang besar untuk memperoleh
insentif finansial. Kemudian, melalui analisis yang dilakukan dengan menggunakan 3
pilar pembangunan berkelanjutan mengindikasikan bahwa upaya penerapan skema
tersebut dapat mengakomodir 3 aspek (lingkungan, ekonomi, sosial). Dari aspek
lingkungan, penerapan skema REDD+ dapat menyerap karbon dioksida lebih
banyak, dimana karbon dioksida merupakan salah satu dari Gas Rumah Kaca yang
artinya penerapan skema tersebut berperan dalam usaha mitigasi perubahan iklim.
Dari segi ekonomi, penerapan skema REDD+ bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang artinya proyek karbon dipandang sebagai sesuatu yang
menguntungkan bagi masyarakat, sehingga dengan persepsi tersebut masyarakat
akan mendukung kegiatan REDD+ yang merupakan salah satu usaha mitigasi
perubahan iklim. Dari segi sosial, penerapan skema REDD+ memicu pelibatan
masyarakat yang dapat menimbulkan efek positif pada penerapan skema REDD+
yang pada akhirnya akan mendukung keberhasilan pelaksanaan proyek karbon yang
secara tidak langsung mendukung usaha mitigasi perubahan iklim.
No copy data
No other version available