STUDI KOMPARATIF METODE PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP DISIPLIN PASAR DAN NILAI PERUSAHAAN
Pengalaman krisis pada tahun 1997-1998 dan 2008 menunjukkan bahwa
krisis perbankan merupakan salah satu faktor utama yang mengakibatkan negara
negara mengalami kontraksi ekonomi yang cukup parah. Bila sistem perbankan
dalam kondisi yang tidak sehat, maka fungsi bank sebagai lembaga intermediasi
. tidak akan berfungsi dengan optimal, alokasi dan penyediaan dana dari perbankan
untuk kegiatan investasi dan pembiayaan sektor -sektor produktif dalam
perekonomian akan terhambat, lalu lintas pembayaran yang dilakukan melalui sistem
perbankan menjadi tidak lancar dan efisien, dan juga akan menghambat efektifitas
kebijakan moneter. Berbagai permasalahan perbankan pada masa krisis, secara tak
langsung, telah menunjukkan berbagai kelemahan sistemik yang masih dimiliki
aturan kehati-hatian (prudential regulation) perbankan saat itu. Sesuai dengan
perkembangan usaha Bank yang bersifat dinamis dan peningkatan eksposur risiko
serta profil risiko, maka metodologi penilaian Tingkat Kesehatan Bank perlu
disempurnakan agar dapat lebih mencerminkan kondisi Bank saat ini dan di waktu
yang akan datang. Hal tersebutlah yang membuat metode CAMELS disempurnakan
menjadi metode RBBR.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan metode penilaian tingkat
kesehatan bank, yaitu metode CAMELS dan RBBR, dengan menggunakan Disiplin
Pasar dan Nilai Perusahaan sebagai tolak ukur kinerja. Dalam penelitian ini dianalisis
14 variabel utama, yaitu CAR 1, KAP, BOPO, ROE, LDR, BETA (CAMELS); NPL,
IRR, PDN, NIM, ROA, CAR 2 (RBBR); L\DPK dan Tobin's Q. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh bank umum yang terdaftar dalam direktori perbankan
Bank Indonesia dan tercatat di BEl pada tahun 2010 - 2013. Sampel dipilih dengan
menggunakan metode purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah
regresi berganda dan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio
CAR 1, KAP, ROE, LDR (pada metode CAMELS) dan NPL, PDN, ROA, CAR 2
(pada metode RBBR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap L\DPK. Dan, rasio
BOPO, ROE, BETA (pada metode CAMELS) dan IRR, NIM, ROA (pada metode
RBBR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Tobin's Q. Selain itu
berdasarkan uji beda, diketahui bahwa tidak ada perbedaan antara varians nilai
residual kedua metode CAMELS dan RBBR, baik terhadap L\DPK maupun Tobin's
. Q. Pada analisis akurasi model dalam memprediksi variabel dependen, RBBR lebih
akurat dalam memprediksi disiplin pasar (L\DPK), dan metode CAMELS lebih
akurat dalam memprediksi nilai perusahaan.
No copy data
No other version available