EFEKTIFITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN COGNITIVE BEHAVIORAL MELALUI PERUBAHAN CARA BERPIKIR PADA REMAJA KORBAN BULLYING SEKOLAH MENENGAH TINGKAT PERTAMA DALAM MENURUNKAN FEAR
TYAS SUCI. Efektifitas Konseling Kelompok dengan Pendekatan Cognitive
Behavioral dalam Menurunkan Fear Melalui Perubahan Cara Berpikir pada
RemajaKorban Bullying Sekolah Menengah Pertama.
Pembimbing: Dr. Rismijati E. Koesma dan Esti Wungu, S.Psi., Psi., M.Ed.
Penelitian ini didasarkan pada fenomena maraknya bullying terhadap
remaja di Sekolah Menengah Pertama. Situasi bullying ini memiliki banyak
dampak buruk, antara lain mempersulit penyesuaian diri di masa depan, masalah
dalam berkonsentrasi, menarik diri dari lingkungan, bahkan depresi. Bullying
akan memunculkanfear pada remaja yang menjadi korbannya. Fear inilah yang
kemudian membentuk pemikiran irasionallmenyimpang (cognitive disortations)
yang akan mengganggu penyesuaian diri pada remaja. Cognitive disortations
memunculkan persepsi bahwa pelaku memiliki kekuatan yang lebih besar.
Fenomena ini ditemukan pada siswa yang bersekolah di salah satu Sekolah
Menengah Pertama di kota Bandung.
Melalui pendekatan cognitive behavioral, pemikiran
irasional/menyimpang akan diubah menjadi pemikiran rasional, objektif, dan
akurat mengenai situasi dan pelaku bullying. Diharapkan perspektif yang baru
akan lebih cepat muncul apabila diadakan secara berkelompok dimana remaja
dapat sharing bersama teman sebaya yang memiliki pengalaman sama dengan
dirinya.
Fear berasal dari persepsi atau cara berpikir negatif ketika berhadapan
dengan pelaku bullying. Karena peran teman sebaya pada remaja sangat penting,
peneliti mencoba menurunkan tingkat fear melalui konseling kelompok pada
remaja dengan menggunakan pendekatan cognitive behavioral. Intervensi ini
dilakukan pada dua orang partisipan dengan menggunakan Pre-test dan Post-test
design. Pengukuran dilakukan satu kali sebelum dan dua kali setelah intervensi
dilakukan dengan menggunakan Fear Survey Scale. Data juga diperoleh dari
sharing di dalam konseling kelompok, feedback dari teman sebaya, dan action
plan yang telah dilakukan. Perbedaan skor sebelum dan sesudah intervensi
menunjukkan adanya penurunan tingkatfear pada partisipan penelitian. Konseling
kelompok melalui pendekatan cognitive behavioral akan memunculkan pemikiran
baru tentang logika yang rasional.
No copy data
No other version available