EFEKTIVITAS INTERVENSI POSITIVE SELF-TALK TERHADAP PENINGKATAN BREASTFEEDING SELFEFFICACY PADA IBU MENYUSUI
EFEKTIVITAS INTERVENSI POSITIVE SELF-TALK TERHADAP
PENINGKATAN BREASTFEEDING SELF-EFFICACY (BSE) PADA IBU
MENYUSUI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian Positive
Self-Talk terhadap peningkatan BSE pada ibu menyusui. Rancangan dalam
penelitian ini adalah studi kasus dengan melibatkan dua subyek penelitian yang
diperoleh melalui teknik purposive sampling.
Data diperoleh dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan
kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah Breastfeeding Self-Efficacy Scale
(BSES) dari Cindy Lee Dennis (2003) yang merupakan adaptasi dari teori selfÂ
efficacy Bandura, BSES kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh
peneliti. Rangkaian latihan Positive Self-Talk dilakukan dalam 3 tahapan besar.
Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu sebelum dan setelah intervensi
dilakukan, serta satu minggu setelah intervensi selesai. Data dianalisis dengan
menggunakan metode kuantitatif yaitu statistik deskriptif dan metode kualitatif
dengan content analysis dan analisa deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi Positive Self-Talk efektif
untuk meningkatkan Breastfeeding Self-Efficacy (BSE) pada kedua subyek
. penelitian yang ditandai dengan meningkatnya skor dan perubahan kategori BSES
setelah diberikan intervensi Positive Self-Talk. Pada R, peningkatan kategori BSE
terjadi sebanyak 2 tingkat yaitu dari sedang ke kategori tinggi, sedangkan D
meningkat hanya 1 kategori yaitu dari rendah ke sedang dengan perubahan skor
hanya sedikit. Hal ini dipengaruhi adanya perbedaan karakteristik kepribadian
(kemandirian dan motivasi) yaitu R memiliki tingkat kemandirian dan motivasi
yang tinggi dari dalam dirinya sedangkan D cenderung lebih dependen dan
motivasinya Iebih banyak dipengaruhi ketersediaan dukungan dari Iingkungan.
Serta adanya perbedaan karakteristik kegiatan (terkait pemilihan waktu dan
kedisiplinan latihan) dan kalimat positif yang dipilih masing-masing subyek.
Secara kualitatif, R menunjukkan adanya perubahan pada ranah kognisi, emosi,
perilaku dan fisik. Sedangkan pada D terjadi perubahan hanya pada ranah fisik
dan emosi. Penelitian selanjutnya disarankan dapat menambah jumlah sampel
agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Pengembangan modul agar
disesuaikan dengan kondisi subyek penelitian serta tujuan penelitian.
No copy data
No other version available