PERANCANGAN DAN EVALUASI INSTRUMEN PENGUKURAN MINAT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengevaluasi suatu
instrumen pengukuran minat. Selanjutnya instrumen pengukuran minat ini
digunakan untuk mengambarkan profil area minat siwa sekolah menengah atas
negeri di Kota Bandung. Dengan menggunakan teori The Spherical Model of
Interest yang dikemukakan oleh Tracey (2002), dikembangkan instrumen
pengukuran minat yang terdiri dari 18 (delapan bel as) area minat dalam 3 (tiga)
aspek pengukuran yaitu aspek aktivitas, kemampuan dan pekerjaan.
Instrumen terdiri dari 144 item dalam setiap aspek pengukurannya dan
dikembangkan berdasarkan teori tes klasik. Melalui dua tahap studi yaitu tahap
preliminary study dan norm study yang melibatkan 134 dan 570 siswa kelas dua
belas, sekolah menengah atas negeri di Kota Bandung.
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency didapatkan nilai alpha
cronbach di atas 0.70 (antara 0.789 - 0.934) pada setiap area minat dalam tiga
aspek pengukuran. Koefisien daya pembeda item untuk setiap setiap item berada
di atas 0.400 atau masuk kriteria very good item berdasarkan kriteria Popham
(2002). Untuk mendukung intepretasi dari skor yang dihasilkan, dilakukan tiga
pengumpulan bukti validitas. Pertama, evidence based on test content menunjukan
bahwa lebih dari 79,44 % item relevan dengan konstruk yang diukur. Kedua,
evidence based on response process menunjukan lebih dari 74 % item relevan
dengan konstruk yang diukur. Ketiga evidence based on internal structure dengan
menggunakan teknik confirmatory factor analysis didapatkan nilai p-value Chi
Square lebih kecil dari 0.05, RMSEA diatas 0.05 dan nilai CFI dan NNFI lebih
besar dari 0.95. Hal ini menunjukan bahwa skor hasil pengukuran
menggambarkan konsep teoritik yang diujikan. Berdasarkan hasil pengujian
pengujian yang telah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen
pengukuran ini memiliki psychometric properties yang baik. Selain itu dari hasil
pengumpulan bukti validitas dapat dikatakan bahwa intepretasi dari skor yang
dihasilkan dari instrumen pengukuran minat ini sudah dapat rnenggambarkan area
minat dari individu. Oleh karena itu instrumen ini sudah dapat digunakan untuk
menggambarkan profil dari minat siswa.
Profil dari sampel penelitian menunjukan bahwa sebanyak 358 -siswa
(62.81 %) masuk kedalam kategori congruence dan differentiation, 64 siswa
(11.23 %) masuk ke dalam kategori siswa yang incongruence akan tetapi
differentiation, 120 siswa (21.05%) masuk pad a kategori siswa yang congruence
. akan tetapi undifferentiation dan 28 (4.91 %) masuk pada kategori siswa yang
incongruence dan undifferentiation. Berdasarkan profil tersebut, disusun saran
intervensi berupa konseling karir yang dapat dilakukan oleh praktisi di bidang
pendidikan untuk mernbantu siswa yang mengalami incongruence dan
undifferentiated dalam penentuan jurusan di perguruan tinggi.
No copy data
No other version available