JEJAK MAKANAN (FOOD FOOTPRINT) ANAK-ANAK KOTA BANDUNG (Studi Kasus di SD Banjarsari Kota Bandung)
JEJAK MAKANAN (FOOD FOOTPRIN1) ANAK-ANAK
KOTABANDUNG
(Studi Kasus di SD Banjarsari Kota Bandung)
ABSTRAK
Masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan perilaku termasuk pola
konsumsi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan lahan
Propinsi Jawa Barat yang digunakan untuk meneukupi konsumsi pangan anakĀ
anak Kota Bandung, menganalisis pengaruh kondisi ekonomi keluarga
(pendapatan), sosial (pekerjaan, pendidikan dan pengetahuan ibu tentang gizi),
lingkungan (ketersediaan makanan di sekeliling anak) serta budaya jpaparan Iklan
televisi) terhadap jejak makanan dan proporsi ketersediaan lahan Propinsi Jawa
Barat dalam memenuhinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu
menghitung besaran jejak makanan anak-anak dengan eara pengumpulan data
konsumsi pangan melalui food diary dan food frequency. Penelitian dilakukan
pada siswa kelas 4, 5 dan 6 SD Banjarsari, Kota Bandung yang diambil secara
stratified random sampling. Metode jejak makanan (food footprint) digunakan
untuk mengetahui luas lahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan
dan proporsi penyediaan lahan setempat dalam memenuhinya. Sedangkan analisis
korelasi faktor yang mempengaruhi po la makan terhadap jejak makanan anak
menggunakan multiple linear regression.
Hasil perhitungan nilai jejak makanan anak - anak Kota Bandung adalahO,5340
ha per individu. Status pekerjaan ibu dan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi
mempengaruhi besamya jejak makanan seeara signifikan. Proporsi ketersediaan
lahan darat Propinsi Jawa Barat dalam mendukung pola konsumsi anak-anak Kota
Bandung adalah 16,31 % sedangkan proporsi ketersediaan lahan laut 5,30%.
No copy data
No other version available