RANCANGAN PROGRAM INTERVENSI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG
Rancangan program intervensi ini dimulai dengan rnelakukan asesmen terhadap
variabel yang diasumsikan sebagai faktor yang dapat mencegah perilaku seksual
pranikah, yakni Kontrol Diri yang terdiri dari tiga aspek yaitu cognitive control
(yang terdiri dari information gain dan appraisal), decision control, behavioral
control (yang terdiri dari regulated administration dan stimulus modification).
Penelitian ini merupakan studi yang menggunakan analisis deskriptif dengan data
yang diperoleh melalui kuisioner "Kontrol Diri Terhadap Perilaku Seksual
Pranikah". Metode penelitian yang digunakan ialah studi deskriptif yang secara
metodologi bertujuan untuk membuat suatu deskripsi atau gambaran secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta yang digunakan sebagai dasar
pembuatan rancangan intervensi.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 256 orang siswa yang diperoleh
berdasarkan metode cluster random sampling yang sesuai dengan karakteristik
dan mewakili siswa Sekolah Menengah Pertarna di Kota Bandung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol diri terhadap perilaku seksual
pranikah pada siswa Sekolah Menengah Pertarna di Kota Bandung menyebar pada
tiga kategori yakni kontrol diri kuat (33.2% siswa), kontrol diri cenderung kuat
(64.8% siswa), dan kontrol diri cenderung lemah terhadap perilaku seksual
pranikah (2% siswa).
Berdasarkan hasil asesmen kontrol diri terhadap perilaku seksual pranikah, maka
rumusan kebutuhan belajar siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung
ialah bahwa siswa perlu belajar memahami hal-hal yang dapat menyebabkan
perilaku seksual pranikah, konsekuensi negatif dari perilaku seksual pranikah dan
cara pencegahannya secara tepat dan menyeluruh; berpikir secara kritis atas
dampak negatif dari perilaku seksual pranikah bagi dirinya, sehingga proses
pemberian nilai menjadi lebih tepat terhadap perilaku seksual pranikah dan cara
pencegahan perilaku seksual pranikah bagi diri mereka; berpikir secara kritis atas
dampak negatif dari perilaku seksual pranikah bagi dirinya untuk meningkatkan
kemampuan siswa di dalam mengambil keputusannya sendiri dalarn mencegah
perilaku seksual pranikah dan cara pencegahannya; melatih kemarnpuannya di
dalam mengungkapkan secara jujur dan terbuka untuk menolak atau menghindari
ajakanlpaksaan melakukan perilaku seksual pranikah dari teman dan pasangan;
dan melatih kemampuan dirinya di dalam melakukan berbagai alternative kegiatan
yang dapat membuat dirinya mencegah atau menjauhi perilaku seksual pranikah.
Melalui rumusan hasil kebutuhan, maka disusunlah rancangan program intervensi
berupa pelatihan (training) yang bertujuan untuk meningkatkan kontrol diri siswa
Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung beserta buku panduan bagi orang
tua yang dapat mendukung berIangsungnya kegiatan intervensi ini.
No copy data
No other version available